Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas melandai setelah mencatat kenaikan mingguan pekan lalu karena investor menimbang perkembangan terbaru dalam perang Rusia di Ukraina terhadap dampak kebijakan moneter Federal Reserve untuk mengekang inflasi.
Berdasarkan data Bloomberg, Senin (28/3/2022), harga emas berjangka Comex untuk kontrak teraktif Juni 2022 terpantau melemah 0,17 persen atau 3,3 poin ke level US$1.956,5 per troy ounce pada pukul 08.34 WIB.
Sementara itu, harga emas di pasar spot melemah 0,49 persen atau 9,6 poin ke level US$1.948,69 per troy ounce.
Sepanjang pekan lalu, harga emas menguat sebanyak 1,9 persen meskipun ada lonjakan imbal hasil obligasi Treasury AS, yang dipicu oleh kenaikan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mengambil Langkah kebijakan yang lebih agresif.
Hal ini terjadi setelah Ketua The Fed Jerome Powell mengisyaratkan kemungkinan kenaikan 50 basis poin pada pertemuan mendatang di bulan Mei dan Juni.
Pada hari Jumat, imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun melonjak hingga 2,503 persen, yang merupakan level tertinggi sejak Mei 2019.
Baca Juga
Kepala analis Logam MKS PAMP Nicky Shiels mengatakan imbal hasil yang lebiih tinggi biasanya negatif untuk harga emas, tetapi saat ini perbedaan arah obligasi dan emas menunjukkan sensitivitas pasar yang baru terjadi terhadap inflasi
“Ini juga menunjukkan kebutuhan (investor) untuk membeli setiap/semua aset riil (termasuk emas) sebagai lindung nilai," kata Nicky Shiels kepada Kitco Metals, dikutip Senin (28/3/2022).
Selain itu, investor juga mengkhawatirkan kurva imbal hasil akan terbalik. Analis kini berfokus pada laju imbal hasil Treasury tenor 2 tahun dan 10 tahun.
Kepala analis pasar Blue Line Futures Phillip Streible mengatakan kurva imbal hasil yang terbalik berarti ada kemungkinan kuat akan terjadi resesi lebih jauh, dan pasar memperkirakan pelemahan dalam dua kuartal berikutnya.
“Pasar telah mengalami salah satu Januari terburuk dalam sejarah pada tahun ini. Ekuitas, dan emas telah membuat posisi higher high (level terendah yang lebih tinggi) dan higher low (level tertinggi yang lebih tinggi). Ini bisa mendorong (emas) kembali hingga US$2.000," ungkap Phillip.
Harga emas berjangka Comex untuk kontrak teraktif Juni 2022 terpantau melemah 1,01 persen atau 19,8 poin ke level US$1.940 per troy ounce pada pukul 15.05 WIB.
Sementara itu, harga emas di pasar spot melemah 1,27 persen atau 24,93 poin ke level US$1.933,36 per troy ounce.
Harga emas berjangka Comex untuk kontrak teraktif Juni 2022 terpantau melemah 0,85 persen atau 16,6 poin ke level US$1.943,2 per troy ounce pada pukul 13.25 WIB.
Sementara itu, harga emas di pasar spot melemah 1,15 persen atau 22,57 poin ke level US$1.935,72 per troy ounce.
Harga emas berjangka Comex untuk kontrak teraktif Juni 2022 terpantau melemah 0,54 persen atau 10,50 poin ke level US$1.949,3 per troy ounce pada pukul 11.18 WIB.
Sementara itu, harga emas di pasar spot melemah 0,75 persen atau 14,67 poin ke level US$1.943,62 per troy ounce.
Harga emas berjangka Comex untuk kontrak teraktif Juni 2022 terpantau melemah 0,38 persen atau 7,4 poin ke level US$1.952,4 per troy ounce pada pukul 10.36 WIB.
Sementara itu, harga emas di pasar spot melemah 0,71 persen atau 13,98 poin ke level US$1.944,31 per troy ounce.
Harga emas berjangka Comex untuk kontrak teraktif Juni 2022 terpantau melemah 0,27 persen atau 5,3 poin ke level US$1.954,5 per troy ounce pada pukul 09.35 WIB.
Sementara itu, harga emas di pasar spot melemah 0,45 persen atau 8,79 poin ke level US$1.949,59 per troy ounce.