Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini, Rabu (23/3/2022), setelah menembus level 7.000.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menyentuh rekor penutupan tertinggi sepanjang masa di posisi 7.000,82 atau naik 0,66 persen pada penutupan perdagangan Selasa (22/3/2022). IHSG sempat mencatatkan posisi tertinggi pada level 7.003,26.
Tercatat, 303 saham menguat, 205 saham melemah dan 175 saham bergerak ditempat. Investor asing mencatatkan aksi net foreign buy Rp771,96 miliar di seluruh pasar.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan dalam laporannya menjelaskan, IHSG ditutup menguat di level all time high setelah investor merespon perkembangan perang Rusia-Ukraina mengisyaratkan akan ada perundingan untuk perdamaian.
Selain itu, kenaikan harga minyak mentah juga mendorong kenaikan saham di sektor energi.
Dennies memprediksi IHSG akan kembali menguat besok. Secara teknikal, pergerakan saat ini masih di trend bullish yang cukup kuat setelah berhasil ditutup di level all time high disertai indikator stochastic yang membentuk golden cross.
Baca Juga
"Investor masih akan mencermati perkembangan dari perang Rusia dan Ukraina serta mencermati pidato The Fed terkait kebijakan ekonomi kedepannya," jelas Dennies dalam laporannya.
Selanjutnya, Dennies memperkirakan IHSG bergerak pada level support 6.955 dan 6.977 serta resistance 7.012 dan 7.025.
Adapun beberapa saham yang menjadi rekomendasi Dennies untuk perdagangan besok adalah sebagai berikut:
ASII Astra International Tbk (Target Price: 6,900 – 7,000)
Entry Level: 6,550 – 6,650
Stop Loss: 6,475
Mengalami koreksi setelah breakout resistance, Namun masih bergerak dalam trend penguatan.
ERAA Erajaya Swasembada Citra Tbk (Target Price: 580 – 600)
Entry Level: 540 – 560
Stop Loss: 530
Mengalami koreksi dan kembali ke rentang trend konsolidasi.
CTRA Ciputra Development Tbk (Target Price: 1,100 – 1,130)
Entry Level: 1,040 – 1,070
Stop Loss: 1,025
Mengalami koreksi dan kembali ke rentang trend konsolidasi.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel