Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PREMIUM WRAP-UP: Gelap Terang Emiten Konsumer dan Sinyal Dividen Bank Jawa Barat Banten (BJBR)

Meski sudah dinanti momentum bulan puasa dan lebaran, emiten konsumer masih dalam kondisi was-was seiring melonjaknya harga-harga komoditas.
Seorang pekerja menata kue kering yang baru saja dipanggang./Antara-Adiwinata Solihin
Seorang pekerja menata kue kering yang baru saja dipanggang./Antara-Adiwinata Solihin

Bisnis.com, JAKARTA – Bulan puasa dan lebaran sudah di depan mata. Periode krusial ini lazimnya akan menjadi ladang pesta pendapatan bagi emiten-emiten di sektor konsumer.

Sayangnya, tahun ini situasi lebih pelik. Bukan cuma kendala pandemi yang belum pulih, melonjaknya harga-harga komoditas yang bikin biaya pengeluaran bengkak menjadi tantangan lain yang mesti dihadapi.

"Hal ini tentu dapat menekan daya beli masyarakat dan juga menjadi tantangan bagi emiten-emiten konsumer dan ritel menjelang Ramadan," kata Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetyo.

1. Emiten Konsumer, Antara Potensi Lebaran dan Tekanan Harga Bahan Baku

Sebenarnya, bila melihat kondisi di dua tahun sebelumnya yang mana pandemi sedang parah-parahnya, masih ada hal yang bisa disyukuri perusahaan konsumer di tahun ini.

Lantas, bagaimana nasib sektor ini? Saham konsumer apa saja yang masih layak dilirik menjelang momen bulan puasa dan lebaran?

Selengkapnya dapat Anda baca di artikel ini.

2. Berkah Grup Saratoga (SRTG) dari Konflik Rusia - Ukraina hingga New Economy

Tensi geopolitik yang kian tinggi usai serangan Rusia ke Ukraina telah mengantarkan sederet harga komoditas mencetak rekor dalam sepekan terakhir.

J.P. Morgan mencatat kenaikan signifikan terjadi untuk harga batu bara, crude palm oil (CPO), emas, hingga nikel dalam sepekan bahkan untuk periode berjalan 2022.

Kondisi itu diyakini J.P. Morgan akan memberikan keuntungan bagi Saratoga Investama Sedaya khususnya melalui perusahaan-perusahaan yang menjadi portofolio mereka.

“Hampir 50 persen net asset value (NAV) SRTG berasal dari kepemilikan mereka di ADRO dan MDKA yang merupakan penerima manfaat langsung dari harga komoditas yang lebih tinggi,” tulis tim analis J.P. Morgan dalam riset yang dikutip, Selasa (8/3/2022).

Pembahasan lebih lanjut tentang bagaimana relasi antara harga komoditas dan performa Saratoga dapat Anda simak pada artikel ini.

3. Taipan Hong Kong di Balik Terdilusinya Saham BBRI di BRI Life

Belum lama ini, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) telah mengumumkan adanya perubahan struktur kepemilikan saham di BRI Life. Hal itu tak lepas dari langkah FWD Management Holding Limited yang melakukan penambahan modal di BRI Life.

FWD Management Holding tercatat telah melakukan penambahan modal pada BRI Life sebanyak 255.549 lembar saham melalui penerbitan saham baru pada 2 Maret 2022.

Dengan demikian porsi kepemilikan sahamnya FWD Management Holding meningkat menjadi 35,14 persen atau sebanyak 1.192.007 lembar saham dari total 3.392.007 lembar saham.

Sementara itu, porsi kepemilikan saham BBRI berkurang dari 63,83 persen menjadi 59,02 persen atau 2.002.022 lembar saham. Sisanya, dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pekerja (YKP) BRI sebessar 5,84 persen.

Dinamika lanjutan dan gambaran proyeksi perubahan kepemilikan BRI Life dalam beberapa tahun ke depan dapat Anda baca pada tulisan ini.

4. Kolaborasi Bakrie dan Gubernur Anies di Jalanan Jakarta, Sampai ke Ibu Kota Nusantara?

Grup Bakrie meluncurkan 30 unit bus listrik untuk mendukung program Gubernur Anies Baswedan di Jakarta. Bus listrik yang bekerasama dengan BYD China itu juga siap diboyong ke kota Nusantara.

Menurut klaim pihak Bakrie, pendekatan ke Pemprov DKI Jakarta sudah dilakukan 3,5 tahun terakhir. Caranya, Bakrie Grup terlebih dahulu melakukan uji publik.

Tidak hanya dengan DKI Jakarta yang dipimpin oleh Anies, bus listrik kolaborasi Grup Bakrie itu juga sudah diuji di Bali, Aceh dan bogor.

"Total Bus VKTR ini sudah dites sejauh 24.000 kilometer atau setara bus jalan ke London dan balik lagi," kata bos Grup Bakrie, Anindya Novyan Bakrie.

Cerita selengkapnya terkait perjalanan Bakrie menggaet kemitraan penjualan bus ke berbagai daerah dapat Anda ikuti di artikel ini.

5. Kinerja & Sinyal Dividen Bank Jawa Barat Banten (BJBR) di Tengah Gelaran Rights Issue

Bank Jawa Barat dan Banten (BJBR) telah mengagendakan rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan pada 30 Maret 2022.

Salah satu agendanya adalah penentuan penggunaan laba atas kinerja tahun lalu. Namun, bila melihat rekam jejak, kans bank yang menjadi entitas bisnis Pemprov Jawa Barat tersebut untuk berbagi dividen dalam waktu dekat terbuka lebar.

Bagaimana peluang dan besarannya yang berpotensi didapatkan investor? informasi lengkap dapat dilihat di sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper