Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PREMIUM WRAP-UP: Pisah Ranjang INDY-PTRO hingga Prospek ASII yang Rajin Membagi Dividen

Astra International (ASII) merupakan salah satu emiten yang rajin membagikan dividen 2 kali setahun. Termasuk untuk tahun buku 2021. Bagaimana prospek emiten dengan bisnis utama otomotif hingga jasa keuangan ini?
Menara Astra./Istimewa
Menara Astra./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Konglomerasi PT Astra International (ASII) pada 2021 membukukan pendapatan sebesar Rp233,5 triliun, meningkat 33 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Pendapatan tersebut hanya terpaut 1,6 persen lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2019 atau sebelum pandemi. 

Mengacu keterbukaan informasi, ASII menetapkan usulan dividen final sebesar Rp3,91 triliun. Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro menuturkan Astra bakal membagikan dividen final sebesar Rp194 per saham, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2020 dividen final sebesar Rp87 per saham. 

1. Prospek Saham Astra International (ASII) dan Jejak Dividen Jumbo
Berdasarkan data yang dihimpun Indo Premier Sekuritas, nilai transaksi ASII sebenarnya sempat menunjukkan tren peningkatan harian sepanjang pekan lalu. Ini menandakan ekspektasi investor semula tergolong tinggi. Namun, seiring pengumuman nominal oleh perseroan, pada hari pertama perdagangan pekan ini tampak adanya penurunan minat transaksi.

Lalu bagaimana prospeknya bagi para cuan lovers? Lengkapnya baca di sini.

2. Akhir Kisah Indika (INDY) Bersama Petrosea (PTRO) Sejak 2009, Sudah Cuan?

Setelah menjalin kemesraan hampir 13 tahun, kebersamaan emiten batu bara PT Indika Energy Tbk. (INDY) dan perusahaan kontraktor PT Petrosea Tbk. (PTRO) akhirnya berakhir.

Dalam keterbukaan informasi terbaru INDY mengumumkan kalau mereka telah menuntaskan perjanjian penjualan sahamnya di PTRO, yang setara 69,8 persen kepada PT Caraka Reksa Optima (CARA). Dengan demikian, kini PTRO sudah tidak lagi berstatus entitas anak INDY.

“Rencana transaksi ini merupakan langkah strategis perseroan sebagai salah satu strategi diversifikasi Perseroan,” tulis Sekrertaris Perusahaan Indika Energy Adi Pramono dalam surat kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Selasa (1/3/2022).

Dalam beberapa tahun terakhir, Petrosea menjadi salah satu pilar bisnis jasa energi milik Indika Energy. Entitas itu menawarkan berbagai jenis layanan untuk sektor pertambangan Indonesia.

Kilas balik perjalanan INDY memupuk bisnis PTRO dapat Anda baca di sini.

3. Manulife Amanah Syariah Dilikuidasi, Manulife Indonesia Beri Penjelasan

Awal tahun ini, perusahaan manajemen aset PT Manulife Amanah Syariah (MAS) mulai dilikuidasi. Ketetapan ini telah resmi berlaku seiring terbitnya keputusan sirkuler pada 21 Januari 2022.

Tim Likuidator Manulife Amanah Syariah menetapkan waktu 60 hari bagi kreditur untuk menyampaikan tagihannya kepada entitas yang dibubarkan itu. Tagihan terhitung sejak 18 Februari 2022 lalu.

Artinya, kreditur memiliki waktu hingga pertengahan April 2022 mendatang untuk memasukkan tagihannya.

Lantas, bagaimana progres likuidasi perusahaan tersebut dan bagaimana arah bisnis investasi syariah Grup Manulife ke depannya?

Pembahasannya dapat Anda baca pada artikel ini.

4. Perang Rusia Ukraina, Waspada Harga Minyak Dunia Mendidih dan Dampaknya ke Indonesia

Tensi konflik Rusia-Ukraina belum juga reda. Setelah menimbulkan efek gejolak ekonomi ke berbagai belahan dunia, pekan ini pergerakan harga komoditas diprediksi masih akan volatil.

Minyak mentah, salah satunya, digadang-gadang banyak pakar akan menjadi komoditas yang harganya terus naik dalam jangka pendek.

Sebagai gambaran, Bloomberg mencatat h arga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) ditutup di atas US$95 per barel pada akhir perdagangan Senin (28/2/2022). Lonjakan harga terjadi setelah pengumuman sanksi yang diberikan kepada beberapa perbankan Rusia untuk tidak dapat masuk ke jaringan pembiayaan global.

Cerita selengkapnya soal perkembangan terkini harga minyak seiring serangan Rusia dapat Anda baca di sini.

5. Semarak Ekspansi Grup Modalku hingga CASH, Neobank Masih Jadi Incaran?

Arus ekspansi perusahaan-perusahaan teknologi menuju lini perbankan digital rupanya belum reda. Kali ini, giliran Grup Modalku yang menebar sinyal untuk meluncurkan layanan perbankan.

Entitas peer to peer lending besutan Funding Societies tersebut belakangan santer dihubung-hubungkan dengan rencana akuisisi Bank Index.

Sejauh ini, pihak Modalku enggan membenarkan bahwa mereka akan mencaplok saham Bank Index. Namun, mereka membenarkan adanya rencana untuk meramaikan peta persaingan bank digital.

Cerita selengkapnya dapat Anda baca di sini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper