Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Menguat saat Kasus Omicron RI Tembus 2.507

Rupiah terapresiasi pada perdagangan Senin (31/1/2022), sementara yuan China naik 0,11 persen, baht Thailand naik 0,29 persen, dan yen Jepang turun 0,12 persen.
Petugas menunjukkan mata uang dolar AS dan rupiah di Money Changer, Jakarta, Senin (19/4/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Petugas menunjukkan mata uang dolar AS dan rupiah di Money Changer, Jakarta, Senin (19/4/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Rupiah ditutup di zona hijau sehari sebelum tahun baru Imlek bersama sejumlah mata uang Asia lainnya.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah terapresiasi 0,05 persen menjadi Rp14.368 per dolar AS pada Senin (31/1/2022).

Sementara itu, yuan China naik 0,11 persen, baht Thailand naik 0,29 persen, dan yen Jepang turun 0,12 persen.

Sedangkan indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama dunia melemah 0,27 persen menjadi 97.010.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan pasar merespons positif prediksi pemerintah mengenai puncak kasus Covid-19 varian Omicron akan terjadi pada awal hingga pertengahan Februari 2022 menjadi kenyataan.

“Jumlah kasus virus Covid-19 varian Omicron di Indonesia mengalami peningkatan secara signifikan dalam sepekan terakhir. Peningkatan itu dianggap imbas dari libur tahun baru serta varian Omicron yang pertama kali terdeteksi 15 Desember 2021 di Indonesia,” tulis Ibrahim dalam riset harian, Senin (31/1/2022).

Adapun, pemerintah tengah mempersiapkan penambahan tempat tidur dan oksigen di seluruh rumah sakit Indonesia untuk menjaga tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun meminta agar warga yang dinyatakan terinfeksi Covid-19 dengan status tanpa gejala atau OTG tidak perlu mendatangi rumah sakit maupun fasilitas kesehatan lainnya untuk menjalani rawat inap.

Dari eksternal, pelaku pasar memperkirakan suku bunga AS akan naik 28,5 bps pada Maret 2022 dan sebesar 119,5 bps secara kumulatif pada akhir tahun. Imbal hasil Treasury AS pun turun ke sekitar 1,77 persen atau jauh di bawah level tertinggi dalam dua tahun terakhir sebesar 1,9 persen pada pekan lalu.

Adapun, pergerakan imbal hasil Obligasi AS bertenor 10 tahun bergerak sesuai dengan ekspektasi kenaikan suku bunga kendati posisinya masih berada di level tertinggi.

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif dan kemungkinan menguat tipis pada rentang Rp14.360 - Rp13.900 pada perdagangan berikutnya, Rabu (2/2/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper