Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Merah ke Bawah 6.500, Asing Net Sell, TLKM Paling Dijual

Tercatat, sebanyak 163 saham hijau, 368 saham merah, dan 143 saham bergerak stagnan. Kapitalisasi pasar bursa parkir di posisi Rp8.001,78 triliun.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/3/2020)./ ANTARA - Galih Pradipta
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/3/2020)./ ANTARA - Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan Selasa (2/11/2021) dengan pelemahan 0,91 persen atau 59,61 poin ke 6.493,27.

Tercatat, sebanyak 163 saham hijau, 368 saham merah, dan 143 saham bergerak stagnan. Kapitalisasi pasar bursa parkir di posisi Rp8.001,78 triliun. Sepanjang hari, indeks bergerak di rentang 6.573,69-6.480,01.

Investor asing membukukan aksi jual bersih Rp143,35 miliar. Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) menjadi yang paling banyak dijual asing senilai Rp203,5 miliar, disusul saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang dilepas Rp184 miliar.

Saham PT Sentral Mitra Informatika Tbk. (LUCK), PT Indonesia Transport & Infrastrcuture Tbk. (IATA), dan PT Ace Oldfields Tbk. (KUAS) menjadi top losers dengan penurunan masing-masing 6,67 persen, 5,88 persen dan 5,88 persen.

Di sisi lain, investor asing masih tercatat melakukan aksi beli bersih di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dan PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) masing-masing net buy Rp120,4 miliar dan Rp73,1 miliar.

Di tengah pelemahan IHSG, masih terdapat saham-saham yang melejit signifikan, yaitu PT Wahana Pronatural Tbk. (WAPO), PT Bekasi Asri Pemula Tbk. (BAPA) dan PT Berkah Beton Sadaya Tbk. (BEBS). Ketiga saham ini masing-masing menguat 34,88 persen, 34,48 persen dan 16,71 persen.

Sebelumnya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menyebutkan IHSG berpotensi kembali melemah. Secara teknikal indicator stochastic kembali melebar setelah membentuk deadcross mengindikasikan potensi melanjutkan pelemahan.

Investor akan cenderung konservatif jelang keputusan suku bunga The Fed dan rilis data GDP kuartal III/2021 Indonesia pada akhir pekan. Pergerakan juga masih akan ditopang rilis kinerja emiten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper