Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja PGAS Ngegas, Analis Pertahankan Rekomendasi Beli

PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) memiliki tingkat net gearing yang layak, pada 34 persen, dan menghasilkan sekitar US$150 juta arus kas operasi per tahun.
Ilustrasi PGN./Istimewa
Ilustrasi PGN./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Dengan catatan kinerja keuangan yang melejit sepanjang paruh pertama tahun ini, Korean Investment Sekuritas Indonesia (KISI) tetap memberikan rekomendasi beli pada saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS).

Mengutip riset terhadap perusahaan, Analis Korean Investment Sekuritas Indonesia Edward Tanuwijaya menyebutkan pendapatan perusahaan pada kuartal II/2021 saja sudah mencapai US$87 juta atau naik 41 persen dari kuartal sebelumya dan pembalikan ketentuan pajak senilai US$48 juta.

“Ini membawa laba bersih inti perusahaan mencapai US$148 juta atau sudah mencapai 83 persen dari total target sepanjang 2021,” jelasnya dalam riset yang terbit pada Jumat (1/10/2021).

Edward menjelaskan, lonjakan pendapatan berasal dari pendapatan kerja sama dari Reas dan Perta Samtan Gas (PSG). Padahal, jika melihat dari sisi dostribusi PGAS pada kuartal II/2021, terjadi penurunan 11 persen dari kuartal sebelumnya karena ada gangguan pasokan dari ConocoPhillips pada April – Mei.

Namun, ada pengangkutan hulu (upstream lifting) di Saka Energi yang tercatat naik 36 persen per kuartal, meskipun masih lebih rendah dari perkiraan KISI untuk sepanjang 2021.

Dari sisi volume distribusi untuk Juli dan Agustus 2021, Korean Investment memperkirakan akan mencapai 850 bbtud karena adanya pemeliharaan rutin di ConocoPhillips Grissik,

“Kami memperkirakan volume distribusi dan transmisi gas hilir pada kuartal III/2021 akan sedikit lebih baik dari kuartal II/2021,” imbuhnya.

Dengan catatan yang positif tersebut, Korean Investment tetap merekomendasikan beli pada saham PGAS. Menurut Korean Investment, PGAS memiliki tingkat net gearing yang layak, pada 34 persen, dan menghasilkan sekitar US$150 juta arus kas operasi per tahun.

“Ini memungkinkan mereka untuk mendistribusikan setidaknya sekitar 4 persen hasil dividen per tahun,” tulisnya.

Selain itu, mempertimbangkan isu pajak karbon Korean Investment percaya tetap ada peluang di masa depan bagi PGAS dalam bentuk distribusi volume gas tambahan untuk pembangkit listrik tenaga gas.

Mengutip data Bloomberg, pada akhir perdagangan Jumat (1/10/2021), harga saham PGAS naik 90 poin atau 7,56 persen ke Rp1.280 per saham dengan mencatatkan pembelian oleh asing senilai Rp15,33 miliar. Korean Investment menetapkan target harga saham PGAS bisa mencapai 1.600 berdasarkan metode SOTP.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper