Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Lanjutkan Kenaikan, Harga Emas Makin Ambruk

Harga kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange ditutup melemah 5 poin atau 0,28 persen ke level US$1.793,50 per troy ounce.
Emas Comex./.Bloomberg
Emas Comex./.Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas kembali tergelincir ke level terendah dalam dua minggu pada akhir perdagangan Rabu (8/9/2021) menyusul berlanjutnya penguatan dolar AS dan imbal hasil obligasi Treasury AS.

Dilansir dari Antara, harga kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange ditutup melemah 5 poin atau 0,28 persen ke level US$1.793,50 per troy ounce.

Analis seniur Kitco Metals Jim Wyckoff mengatakan penguatan dolar AS dan imbal hasi obligasi membuat frustrasi pasar emas dalam beberapa waktu ini.

"Meskipun ada beberapa penghindaran risiko yang lebih tajam di pasar pekan ini, pasar emas tetap dilanda aksi jual," ungkap Wyckoff, Rabu (8/9/2021).

Kekhawatiran perlambatan pemulihan ekonomi akibat varian delta virus Corona telah mengguncang pasar pekan ini. Namun, aksi beli ke emas masih dibatasi oleh imbal hasil obligasi yang lebih kuat dan kenaikan dolar AS yang telah membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

"Kenaikan harga emas cenderung terbatas pada tahun 2021, meskipun suku bunga rendah dan inflasi tinggi bukan pertanda baik untuk prospeknya dan kami memperkirakan harga emas rata-rata US$1.750 pada tahun 2022 karena aliran investasi turun lebih jauh," kata Societe Generale dalam sebuah catatan.

Sementara itu, Presiden The Fed Wilayah New York John Williams pada Rabu (8/9/2021) mengatakan bahwa mungkin tepat bagi Federal Reserve untuk mulai mengurangi laju pembelian asetnya akhir tahun ini jika ekonomi AS terus membaik.

Investor juga mengamati pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis waktu setempat untuk petunjuk mengenai pengurangan stimulus.

Emas berada di bawah tekanan tambahan ketika Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Rabu (8/9/2021) bahwa lowongan pekerjaan AS naik menjadi 10,9 juta pada Juli, meningkat dari rekor sebelumnya 10,2 juta pada Juni.

Tak lama setelah pasar ditutup, Federal Reserve menerbitkan Beige Book, dan mengatakan pertumbuhan ekonomi AS telah melambat ke kecepatan moderat pada awal Juli hingga Agustus, dan inflasi "stabil dengan kecepatan tinggi."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper