Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adaro (ADRO) Incar Kenaikan Produksi 3 Juta Ton dalam Dua Tahun

Saat ini dua proyek gasifikasi di Adaro MetCoal (ACM) dan Mustika Indah Permai (MIP) masih dalam pengembangan produksi dan penjualan.
Wakil Presiden Direktur Adaro Power & Adaro Water Dharma Djojonegoro (dari kiri), Presiden Direktur Wito Krisnahadi, Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir dan Chief Financial Officer Lie Luckman berbincang di sela-sela buka puasa bersama di Jakarta (15/5/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Wakil Presiden Direktur Adaro Power & Adaro Water Dharma Djojonegoro (dari kiri), Presiden Direktur Wito Krisnahadi, Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir dan Chief Financial Officer Lie Luckman berbincang di sela-sela buka puasa bersama di Jakarta (15/5/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – PT Adaro Energy Tbk. mengejar tambahan produksi hingga 3 juta ton dalam dua tahun mendatang.

Direktur Marketing Adaro Hendri Tan mengatakan saat ini dua proyek gasifikasi di Adaro MetCoal (ACM) dan Mustika Indah Permai (MIP) masih dalam pengembangan produksi dan penjualan.

“Rencana tahun ini total keduanya mencapai 4,5 – 5 juta ton. Lalu mengenai gasifikasi dan hilirisasi perseroan juga mengamati kalau ada kesempatan kita mengembangkan pembangunan tentunya dalam proses, itu juga menjadi salah satu alternatif, tapi kita masih lakukan studi-studi lebih lanjut,” jelas Hendri dalam konferensi pers, Senin (6/9/2021).

Di AMC, emiten berkode saham ADRO sudah memiliki kapasitas produksi kurang lebih 3 juta ton, dan tahun ini ditargetkan produksinya mencapai 2,4 juta ton.

“Ini menjadi tambang yang kita harapan menjadi besar. Coking coal itu produk yang tidak seperti thermal coal, tidak semua negara punya, hanya di tempat-tempat tertentu saja. Dengan peningkatan ekonomi di seluruh dunia, permintaan coking coal akan sangat banyak, produksi dari AMC ini kualitasnya sangat baik sehingga sangat menjanjikan,” imbuhnya.

ADRO berharap bisa meningkatkan produksi sampai dengan lebih dari 3 juta ton dalam dua tahun ke depan.

Sementara itu untuk MIP, perusahaan sedang merampungkan semua infrastruktur yang ada sehingga diharapkan bisa memproduksi mencapai 2 juta ton atau lebih .

“Jadi keduanya ini akan kita kejar produksinya,” ujar Hendri.

Pada paruh pertama tahun ini, ADRO membukukan pendapatan bersih US$1,56 miliar atau naik 15 persen dari semester I/2020 di US$1,36 miliar.

Adapun, ADRO menghasilkan EBITDA operasional sebesar US$635 juta dan laba inti sebesar US$330 juta, atau masing-masing naik 36 persen dan 45 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

“Posisi keuangan kami cukup kuat, produksi solid, tahun ini target produksi kami 52-54 juta ton,” ujar Sekretaris Perusahaan ADRO Mahardika Putranto.

Seiring catatan kinerja yang cemerlang, saham ADRO pada perdagangan hari ini terpantau parkir di zona hijau, naik 10 poin atau 0,74 persen ke 1.365. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper