Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LPPF & MPPA Melesat saat IHSG Melemah di Sesi I, BMRI Diobral Asing

Hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, sebanyak 189 saham menguat, 158 stagnan, serta 289 diantaranya mengalami pelemahan.
Karyawan melintas di dekat layar penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan melintas di dekat layar penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau mengakhiri sesi I perdagangan hari ini dengan koreksi 0,42 persen. Berdasarkan data Bloomberg, hingga 11.30 WIB, IHSG melemah 25,25 poin ke level 6.032,82.

IHSG bergerak dalam rentang 6.021,95 - 6.066,49. Tercatat, sebanyak 189 saham menguat, 158 stagnan, serta 289 diantaranya mengalami pelemahan.

Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mengalami tekanan jual paling banyak dari investor asing senilai Rp26,7 miliar. Kemudian, saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) menyusul dengan net foreign sell Rp18,9 miliar. Kedua saham ini masing-masing melemah 0,43 persen dan 3,48 persen hingga sesi I perdagangan.

Selanjutnya, saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) diobral asing senilai Rp15,6 miliar, dan saham PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) juga dilepas asing Rp12,4 miliiar. Adapun saham UNVR dan ADRO masing-masing terkoreksi 1,96 persen dan 2,34 persen hingga akhir sesi I perdagangan.

Di sisi lain, dua saham Lippo Grup yaitu  PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dan PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA) masuk ke jajaran top gainers sesi I perdagangan dengan penguatan masing-masing 14,46 persen dan 8,64 persen.

Sebelumnya, perkembangan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan pada pekan terakhir bulan ini terlihat masih betah dalam area konsolidasi dengan potensi tekanan yang masih cukup besar dalam rentang jangka pendek. "

Sehingga pola pergerakan yang sejatinya sideways selama bulan ini memiliki peluang untuk diakhiri dengan peluang koreksi terbatas," kata Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya  dalam riset harian, Jumat (27/8/2021).

Sedangkan momentum ini merupakan momentum yang dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang.

Analis memperkirakan, hari ini IHSG berpotensi berada dalam tekanan dengan kisaran 5.872 – 6.123.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper