Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Emiten dan Harga Komoditas Dorong Wall Street Sentuh Rekor Tertinggi

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,09 persen ke 35.366,26, sedangkan indeks S&P 500 menguat 0,15 persen ke 4.486,23 dan Nasdaq 100 menguat 0,29 persen ke 15.357,68.
Seorang pelaku pasar tengah memantau pergerakan harga saham di bursa New York Stock Exchange (NYSE), New York, Amerika Serikat./Bloomberg
Seorang pelaku pasar tengah memantau pergerakan harga saham di bursa New York Stock Exchange (NYSE), New York, Amerika Serikat./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat di rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Selasa (24/8/2021) karena kinerja emiten yang kuat dan reli harga komoditas melampaui kekhawatiran ancaman Covid-19 terhadap ekonomi global.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,09 persen ke 35.366,26, sedangkan indeks S&P 500 menguat 0,15 persen ke 4.486,23 dan Nasdaq 100 menguat 0,29 persen ke 15.357,68.

Indeks S&P 500 dan Nasdaq 100 naik didorong oleh kinerja emiten ritel Best Buy Co. yang melaporkan permintaan konsumen yang kuat, sedangkan harga minyak dan bijih besi juga naik karena sentimen yang membaik.

Saham sektor energi, konsumen tersier, dan bahan baku berada di antara saham yang mencatat kinerja terbaik karena investor juga menunggu pidato Gubernur Federal Reserve Jerome Powell di Jackson Hole pekan ini.

Ekonom dan analis portofolio New York Life Investments Lauren Goodwin mengatakan selama lingkungan ekonomi dan pendapatan perusahaan terus membaik, pasar kemungkinan akan menahan kekhawatiran terhadap penyebaran virus corona dan kebijakan.

“Hal itu berarti risiko terhadap pasar modal menjadi lebih seimbang saat kita bergerak sepanjang siklus pasar,” ungkap Goodwin, Selasa (24/8/2021), seperti dikutip Bloomberg.

Meskipun pasar memulai pekan ini dengan reli global yang kuat, pasar saham di AS dan Eropa tetap berfluktuasi di tengah kekhawatiran atas penyebaran varian delta dan kebijakan moneter yang lebih ketat.

Data ekonomi pekan ini telah melukiskan gambaran yang beragam. Indeks manajer pembelian (purchasing manages’ index/PMI) manufaktur di Eropa dan AS masih menunjukkan ekspansi, meskipun melambat dari level bulan lalu.

Tom Essaye, mantan pedagang Merrill Lynch yang mendirikan buletin The Sevens Report mengatakan tapering off Federal Reserve menjadi variabel utama penggerak pasar saat ini.

“Kami tidak mengharapkan adanya detail spesifik yang diumumkan pada hari Jumat. Mereka akan datang pada pertemuan September. Tetapi kami berharap Powell memberi petunjuk pada suatu hasil. Dan mengingat perubahan Fed pada konferensi, jika akan ada kejutan, kemungkinan itu ,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper