Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Energi Terdorong Harga Minyak, Wall Street Menguat

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 215,63 poin atau 0,61 persen ke 35.335,71, sedangkan indeks S&P 500 naik 37,86 poin atau 0,85 persen ke 4.479,53 dan idneks Nasdaq Composite menguat 227,99 poin atau 1,55 persen ke 14.942,65.
Seorang pelaku pasar tengah memantau pergerakan harga saham di bursa New York Stock Exchange (NYSE), New York, Amerika Serikat./Bloomberg
Seorang pelaku pasar tengah memantau pergerakan harga saham di bursa New York Stock Exchange (NYSE), New York, Amerika Serikat./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat pada perdagangan Senin (23/8/2021), didorong oleh penguatan di sektor energi.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 215,63 poin atau 0,61 persen ke 35.335,71, sedangkan indeks S&P 500 naik 37,86 poin atau 0,85 persen ke 4.479,53 dan idneks Nasdaq Composite menguat 227,99 poin atau 1,55 persen ke 14.942,65.

Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau. Sektor energi memimpin kenaikan dengan penguatan 3,77 persen setelah harga minyak mentah kembali naik di atas US$65 per barel. Sektor utilitas tergelincir 1,32 persen.

Perusahaan China yang terdaftar di AS diperdagangkan sebagian besar lebih tinggi dengan sembilan dari 10 saham teratas berdasarkan bobotnya di indeks S&P US Listed China 50 mengakhiri hari dengan catatan optimis.

Penguatan terjadi setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pada hari Senin memberikan persetujuan penuh untuk vaksin Pfizer/BioNTech Covid-19 untuk orang berusia 16 tahun ke atas.

Fokus investor pekan ini masih tertuju pada acara penting dari bank sentral AS Federal Reserve pada simposium kebijakan ekonomi tahunan Jackson Hole yang akan diadakan pada akhir pekan ini.

Konferensi itu akan mendapat perhatian serius dari para pelaku pasar karena Ketua Fed Jerome Powell dapat menggunakan kesempatan itu untuk memberi sinyal bahwa The Fed berada di jalur yang tepat untuk mengurangi program pembelian asetnya akhir tahun ini.

"Di tengah rekor tertinggi lainnya pada Senin lalu, sungguh luar biasa bahwa kami ingin memulai minggu ini lagi dengan sisi positif," kata direktur pelaksana perdagangan E*Trade Financial Chris Larkin, Senin (23/8/2021) seperti dikutip Bloomberg.

“Penguatan minggu lalu tidak bisa menebus pelemahan setelah Fed mengonfirmasi niatnya untuk mengurangi program pembelian obligasi. Semua mata akan tetap tertuju pada The Fed karena investor akan mencari panduan lebih lanjut tentang pengetatan dari pidato Powell di Jackson Hole,” lanjutnya.

The Fed berjanji untuk mempertahankan suku bunga acuannya pada level rekor terendah mendekati nol, sambil melanjutkan program pembelian asetnya setidaknya pada kecepatan saat ini sebesar US$120 miliar per bulan sampai "kemajuan lebih lanjut yang substansial" telah terjadi di sektor lapangan kerja dan inflasi.

Risalah pertemuan kebijakan Fed Juli yang diterbitkan minggu lalu menunjukkan sebagian besar pejabat Fed setuju untuk mulai mengurangi pembelian aset tahun ini, jika ekonomi AS berkembang secara luas seperti yang mereka antisipasi.

Di sisi ekonomi, data yang dirilis Senin oleh penyedia informasi yang berbasis di London IHS Markit menunjukkan ekspansi sektor swasta AS melambat tajam di tengah kendala kapasitas dan penyebaran virus varian Delta.

Data IHS Markit terbaru PMI (Purchasing Managers' Index) manufaktur AS tercatat 55,4 pada Agustus, turun tajam dari 59,9 pada Juli, dan Indeks Aktivitas Bisnis PMI jasa AS turun dari data Juli di 59,9 menjadi 55,2 pada Agustus, menandakan kenaikan terlemah dalam output sejak Desember 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara, Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper