Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Skenario Pergerakan IHSG Hari Ini, Rekomendasi Saham BRPT, LSIP, LPPF

Dalam jangka pendeknya IHSG akan menguat terlebih dahulu untuk menguji level 6,150-6,200.
Pengunjung memotret layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung memotret layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan akan menguat dalam jangka pendek pada perdagangan hari ini, Kamis (12/8/2021).

Pada perdagangan Selasa (10/8/2021) IHSG ditutup melemah 0,64 persen atau 39,05 poin ke level 6.088,41 dengan saham EMTK, BUKA, BRIS, BRPT dan BBRI yang berbalik terkoreksi menjelang libur menjadi penekan pergerakan IHSG.

Indeks sektor Teknologi (-3.51%), Infrastruktur (-1.13%) dan Transportasi (-1.14%) memimpin pelemahan indeks sektoral.

"Pergerakan IHSG pun sudah menembus MA20-nya. Kami memperkirakan adanya dua skenario pada IHSG, dimana pada jangka pendeknya IHSG akan sama-sama menguat terlebih dahulu untuk menguji level 6.150-6.200," jelas MNC Sekuritas dalam riset hariannya, Kamis (12/8/2021).

Namun, pada skenario hitam, penguatan IHSG merupakan bagian dari koreksi wave E pada pola triangle yang mana IHSG akan berlanjut terkoreksi menuju ke 5.850-5.900.

Skenario terbaiknya, pada merah, dimana koreksi IHSG hanya akan menguji 6.000-6.010 dan kembali menguat. Dengan demikian, level support indeks komposit berada antara 6.015 dan 5.947, sementara level resistance pada 6.166 dan 6.263.

Adapun, sejumlah saham yang direkomendasikan secara teknikal oleh MNC Sekuritas untuk hari ini yaitu:

BRPT - Buy on Weakness (1,035)
Pada perdagangan kemarin (10/8), BRPT ditutup terkoreksi 5,9% ke level 1,035. Kami memperkirakan, posisi BRPT saat ini sedang membentuk wave 2 terlebih dahulu. Hal ini berarti, BRPT masih rawan terkoreksi meskipun relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali.
Buy on Weakness: 940-1,020
Target Price: 1,165, 1,350
Stoploss: below 900

EXCL - Spec Buy (2,540)
EXCL ditutup terkoreksi 0,8% ke level 2,540 pada perdagangan kemarin (10/8), pergerakan EXCL kemarin tertahan oleh MA20 dan MA60-nya. Posisi EXCL saat ini kami perkirakan sudah berada di akhir wave [b] dari wave 3, sehingga EXCL masih berpeluang menguat kembali, terlebih apabila EXCL mampu break 2,730.
Spec Buy: 2,500-2,540
Target Price: 2,700, 3,070
Stoploss: below 2,360

LSIP - Buy on Weakness (1,070)
Pada perdagangan kemarin (10/6), LSIP ditutup menguat 2,9% ke level 1,070 dan mulai muncul adanya tekanan beli. Kami perkirakan, posisi LSIP sudah berada di akhir wave B dari wave (B). Hal ini berarti, koreksi LSIP diperkirakan sudah terbatas dan berpeluang menguat kembali.
Buy on Weakness: 1,045-1,070
Target Price: 1,150, 1,300
Stoploss: below 965

LPPF - Buy on Weakness (2,090)
LPPF ditutup menguat 1% ke level 2,090 pada perdagangan Selasa kemarin (10/8). Kami memperkirakan posisi LPPF sedang berada pada bagian dari wave C dari wave (B), sehingga LPPF masih berpeluang melanjutkan penguatannya.
Buy on Weakness: 2,030-2,090
Target Price: 2,240, 2,350
Stoploss: below 1,795


Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper