Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emas Rebound Setelah Investor Manfaatkan Koreksi Harga

Data Departemen Tenaga Kerja AS pada Selasa menunjukkan produktivitas tenaga kerja di Amerika Serikat melonjak hanya 2,3 persen pada kuartal kedua setelah melonjak 4,3 persen pada kuartal pertama.
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas mengalami pergerakan ekstrim pada pekan ini yang mana sempat turun ke level US$1.800 per ons beberapa hari setelah memecahkan rekor harga tertinggi./Bloomberg
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas mengalami pergerakan ekstrim pada pekan ini yang mana sempat turun ke level US$1.800 per ons beberapa hari setelah memecahkan rekor harga tertinggi./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange naik pada Selasa (10/8/2021) waktu setempat menandakan rebound setelah beberapa hari mengalami penurunan.

Mengutip Antara, Rabu (11/8/2021), kontrak emas teraktif untuk pengiriman Desember naik US$5,2 atau 0,3 persen, menjadi ditutup pada US$1.731,7 per ounce.

Emas mendapatkan dukungan tambahan di luar pemantulan teknis karena Indeks Optimisme Bisnis Kecil Federasi Nasional Bisnis Independen yang dirilis pada Selasa berada di level 99,7 pada Juli, turun 2,8 poin dari bulan sebelumnya.

Data awal yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Selasa menunjukkan produktivitas tenaga kerja di Amerika Serikat melonjak hanya 2,3 persen pada kuartal kedua setelah melonjak 4,3 persen pada kuartal pertama, mendukung emas.

Pada Selasa, Senat AS juga telah mengesahkan rancangan paket stimulus infrastruktur senilai US$1,2 triliun. Rancangan undang-undang tersebut merupakan sebuah langkah menuju pemenuhan item kunci dalam agenda legislatif Joe Biden, yang juga merupakan kemenangan bipartisan terbesar dari kepresidenannya sejauh ini.

Adapunn perak untuk pengiriman September terpantau naik 12,3 sen, atau 0,53 persen, menjadi ditutup pada US$23,392 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik US$16,1 atau 1,66 persen menjadi ditutup pada US$987 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper