Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tower Bersama (TBIG) Kejar Target 7.400 Penyewa Baru Tahun Ini

Emiten menara Grup Saratoga TBIG fokus untuk mengejar target tahun ini, yaitu menambah 7.400 penyewa baru.
Presiden Direktur PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, Herman Setya Budi (kiri) didampingi Direktur Helmy Yusman Santoso memberikan penjelasan, usai RUPST di Jakarta, Selasa (21/5/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Presiden Direktur PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, Herman Setya Budi (kiri) didampingi Direktur Helmy Yusman Santoso memberikan penjelasan, usai RUPST di Jakarta, Selasa (21/5/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten menara telekomunikasi Grup Saratoga, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG), mengejar target 7.400 penyewa baru pada 2021.

Direktur Keuangan Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman Santoso mengatakan perseroan kini fokus untuk mengejar target tahun ini, yaitu menambah 7.400 penyewa baru.

"TBIG telah mendapat 4.400 penyewa baru hingga Mei 2021. Sepanjang 6 bulan pertama 2021, TBIG berhasil tumbuh dengan pertumbuhan secara organik dan akuisisi," paparnya kepada Bisnis, Jumat (6/8/2021).

Pada April 2021, TBIG efektif mengakuisisi 3.000 menara milik PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. (IBST). Tambahan menara tersebut membuat total menara yang dimiliki TBIG menjadi 32.501 menara.

TBIG berhasil membukukan pendapatan senilai Rp1,42 triliun pada kuartal I/2021, naik 12 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, Helmy menilau menilai konsolidasi yang terjadi di industri telekomunikasi tidak akan berdampak pada jumlah penyewa menara di perseroan. Konsolidasi bukan hal baru bagi industri menara telekomunikasi.

“Secara kontraktual TBIG memiliki kontrak jangka panjang yang tidak dapat dibatalkan. Jadi untuk kontrak yang sudah berjalan tidak akan ada perubahan,” katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (IDIEC) M. Tesar Sandikapura mengatakan jika merger antara PT Hutchison 3 Indonesia dan PT Indosat Tbk. (ISAT) terealisasi, bisnis menara telekomunikasi bakal tertekan.

Merger akan membuat jumlah operator seluler menyusut, dari lima operator besar menjadi empat operator. Artinya, jumlah penyewa di menara telekomunikasi juga bakal susut.

Untuk menara telekomunikasi di mana Indosat dan Tri Indonesia berada dalam satu menara, kata Tesar, nantinya salah satu akan berhenti menyewa. Kemudian untuk ekspansi ke wilayah baru, hanya salah satu diantara keduanya, yang bakal hadir dengan jaringan baru.

“Kalau merger berarti nanti yang punya Tri bisa menjadi pusat ISAT dan yang punya ISAT menjadi punya Tri,” kata Tesar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper