Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Berpotensi Menguat, Rekomendasi Saham AGII, BBCA, HRUM, hingga UNVR

secara teknikal pergerakan IHSG berhasil break out resistance upper bollinger bands. Dia optimistis pergerakan menuju resistance selanjutnya dikisaran 6210-6247 secara fibonacci retracement.
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (18/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (18/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini, Jumat (6/8/2021).

Pada perdagangan Kamis (5/8/2021), IHSG ditutup parkir di level 6.205,42 naik 0,75 persen atau 46,38 poin. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 6.173,57-6.218,65. 

Pada penutupan, tercatat total transaksi mencapai Rp17,05 triliun, dengan nilai beli bersih atau net buy investor asing sebesar Rp850,06 miliar.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal pergerakan IHSG berhasil break out resistance upper bollinger bands. Dia optimistis pergerakan menuju resistance selanjutnya dikisaran 6210-6247 secara fibonacci retracement.

“Indikator Stochastic dan RSI memberi signal bullish momentum yang mendekati area overbought. Indikator MACD bergerak optimis mengiringi histogram yang terus menguat,” tulis Lanjar dalam risetnya, Jumat (6/8/2021).

Menurutnya, secara teknikal IHSG berpotensi melanjutkan penguatan dengan support resistance 6170-6247.

Saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal diantaranya; AGII, BBCA, BBTN, HRUM, ICBP, INCO, SILO, UNVR.

Adapun dari dalam negeri, Lanjar mengatakan investor masih melanjutkan uforia pertumbuhan ekonomi yang rilis jauh di atas ekspektasi pada kuartal II/2021. 

Sebelumnya BPS mengumumkan ekonomi Indonesia tumbuh 7,07 persen kuartal II/2021, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). 

Realisasi ini sesuai dengan harapan pemerintah yang menargetkan ekonomi tumbuh di kisaran 7 persen.  

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper