Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Infovesta Utama Pertahankan Target IHSG 6.600 Hingga Akhir 2021

IPO perusahaan teknologi besar seperti Bukalapak dinilai dapat menjadi preseden positif di lantai bursa.
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — PT Infovesta Utama mempertahankan target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di rentang 6.500—6.600 hingga akhir 2021.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan kinerja positif para emiten yang sudah menyampaikan laporan keuangan semester I/2021 dapat menjadi tenaga bagi pergerakan harga saham masing-masing. Kendati demikian, dia mengkhawatirkan implementasi PPKM Darurat pada kuartal III/2021 akan menganggu selera investasi dan optimisme para investor.

“Kinerja masa lalu tidak mencerminkan masa depan, yang harus diperhatikan kuartal III/2021 ini tentang PPKM Darurat yang tidak ada jaminan pada Agustus akan diangkat,” ujar Wawan kepada Bisnis, akhir pekan lalu.

Menurutnya, apabila PPKM masih diperpanjang maka akan berpengaruh pada pemulihan ekonomi ke depan pada masa pandemi. Hal itu pula yang membuat laju harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang tercermin lewat IHSG, tertahan.

Dengan kondisi PPKM dan euforia laporan keuangan ini, Wawan memperkirakan IHSG bergerak di rentang 6.100—6.200 karena investor akan mencermati kebijakan PPKM Darurat.

Sementara itu, Infovesta Utama masih mempertahankan target IHSG di rentang 6.500—6.600 untuk akhir tahun. Wawan melihat penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) dari perusahaan teknologi raksasa seperti PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) akan menjadi katalis dan tren positif di lantai bursa.

“BUKA ini akan jadi presedennya jadi akan dijaga agar naik, sektor teknologi akan ramai pada semester kedua. Sektor lain akan menunggu aktivitas ekonomi, konvensional yang lihat kan pendapatannya laba. Beda sama teknologi,” tuturnya.

Berdasarkan data BEI, IHSG ditutup turun 0,83 persen menjadi 6.070 pada akhir perdagangan Juli. Sejak awal tahun, IHSG sudah tumbuh 1,52 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper