Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Ekonomi Redakan Kekhawatiran Inflasi, Wall Street Ditutup Menguat

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,44 persen ke rekor tertinggi sepanjang masa di 35.084,53, sedangkan indeks S&P 500 menguat 0,42 persen ke 4.419,15 dan Nasdaq Composite menguat 0,11 persen ke 14.778,26.
Marka jalan di dekat New York Stock Exchange (NYSE) di Manhattan, New York City/REUTERS/Andrew Kelly
Marka jalan di dekat New York Stock Exchange (NYSE) di Manhattan, New York City/REUTERS/Andrew Kelly

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat di kisaran level tertinggi sepanjang masa pada Kamis (29/7/2021), setelah data ekonomi terbaru meredakan kekhawatiran terhadap inflasi dan pengetatan kebijakan Federal Reserve.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,44 persen ke rekor tertinggi sepanjang masa di 35.084,53, sedangkan indeks S&P 500 menguat 0,42 persen ke 4.419,15 dan Nasdaq Composite menguat 0,11 persen ke 14.778,26.

Saham Ford Motor Co. rally menguat setelah merilis kinerja keuangan yang mengejutkan. Facebook Inc. membebani indeks Nasdaq 100 setelah perusahaan media sosial itu memberikan proyeksi kinerja yang lebih hati-hati.

Adapun saham Amazon.com Inc. jatuh pada perdagangan after hours setelah perkiraan penjualannya turun, menarik kontrak berjangka Nasdaq 100 lebih rendah.

Bursa AS melonjak setelah data produk domestik bruto (PDB) AS menunjukkan bahwa belanja konsumen kuat pada kuartal II/2021, bahkan ketika pertumbuhan secara keseluruhan membuntuti ekspektasi.

Sebuah laporan terpisah menunjukkan aplikasi tunjangan pengangguran negara bagian AS turun minggu lalu, tetapi masih lebih tinggi dari perkiraan. Data tersebut muncul sehari setelah Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan para pejabat semakin mendekatan kesepakatan, namun tidak memberikan petunjuk pasti kapan mereka dapat mulai mengurangi pembelian obligasi.

Imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun menguat, sementara dolar melemah. Minyak mentah West Texas Intermediate memperpanjang kenaikan melewati US$73 per barel karena cadangan minyak AS menurun.

“Angka klaim pengangguran yang mengecewakan menempatkan beberapa kekuatan di balik komentar Powell kemarin, menekankan bahwa ada cara menuju pemulihan pasar tenaga kerja,” kata direktur pelaksana strategi investasi di E*Trade Financial Mike Loewengart.

“Data PDB yang di bawah perkiraan menunjukkan fakta bahwa pertumbuhan mungkin terhenti,” lanjutnya, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (29/7/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper