Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Induk AnterAja (ASSA) Catat Kenaikan Pendapatan dan Laba Dua Digit Semester I 2021

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021 yang dikutip Rabu (28/7/2021), emiten bersandi ASSA ini mencatatkan pendapatan Rp2,11 triliun naik 50,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,4 triliun.
Presiden Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA Rent) Projo Sunarjanto (tengah) didampingi Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk Jani Candra (kiri) berbincang dengan Chief Operation Officer (COO) Astra Isuzu Yohanes Pratama saat melihat layanan Bengkel Isuzu Berjalan (BIB) di Cakung, Jakarta Timur, Rabu (5/5/2021). ASSA
Presiden Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA Rent) Projo Sunarjanto (tengah) didampingi Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk Jani Candra (kiri) berbincang dengan Chief Operation Officer (COO) Astra Isuzu Yohanes Pratama saat melihat layanan Bengkel Isuzu Berjalan (BIB) di Cakung, Jakarta Timur, Rabu (5/5/2021). ASSA

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten transportasi dan logistik, PT Adi Sarana Armada Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sepanjang semester I/2021.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021 yang dikutip Rabu (28/7/2021), emiten bersandi ASSA ini mencatatkan pendapatan Rp2,11 triliun naik 50,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,4 triliun.

Beban pokok pendapatan pun turut meningkat menjadi Rp1,64 triliun dari posisi Rp1,01 triliun, sehingga laba kotor perseroan mencapai Rp467,14 miliar naik dari posisi Rp389,37 miliar semester I tahun lalu.

Beban penjualan perseroan juga meningkat menjadi RP12,55 miliar dari Rp8,04 miliar. Kemudian, beban umum dan administrasi juga meningkat menjadi RP263,99 miliar dari posisi Rp244,36 miliar.

Setelah dikurangi beban pajak, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp72,62 miliar naik 68,9 persen dari posisi Rp43 miliar pada semester pertama tahun lalu.

Adapun, total aset perseroan meningkat menjadi Rp5,65 triliun dari posisi 31 Desember 2020 yang sebesar Rp5,17 triliun.

Rinciannya, terjadi kenaikan pada total aset lancar menjadi Rp1,1 triliun dari posisi Rp627,68 miliar dan total aset tidak lancar menjadi Rp4,55 triliun dari Rp4,54 triliun.

Di sisi lain, total liabilitas perseroan tercatat Rp4 triliun naik dari Rp3,73 triliun pada akhir tahun lalu.

Peningkatan terjadi pada liabilitas jangka panjang menjadi Rp2,56 triliun dari Rp2,29 triliun. Sementara, liabilitas jangka pendek turun tipis dari Rp1,436 triliun menjadi Rp1,433 triliun.

Ekuitas perseroan tercatat Rp1,65 triliun naik dari posisi Rp1,43 triliun. Sementara itu, posisi kas dan setara kas pada akhir tahun pencatatan 30 Juni 2021 mencapai Ro462,54 miliar naik dari tahun sebelumnya Rp247,54 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper