Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Melemah Awal Pekan, Saham Matahari (LPPF) & Gudang Garam (GGRM) Ambrol Hampir 7 Persen

Saham LPPF dan GGRM masuk anjlok hampir 7 persen di tengah pelemahan IHSG pada hari ini.
Karyawan memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman
Karyawan memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan terjerembab ke zona merah sehari sebelum libur Hari Raya Idul Adha.

Mengutip Bloomberg pada Senin (19/7/2021), indeks komposit melemah 0,91 persen atau 55,12 pon menjadi 6.017. Di sepanjang hari perdagangan, IHSG bergerak pada rentang 6.015 - 6.063.

Sebanyak 167 saham menguat, 329 saham melemah, dan 232 saham ditutup stagnan hari ini. Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia tercatat Rp7.180,13 triliun.

Setidaknya terdapat dua saham yang mengalami kenaikan harga di atas 20 persen saat IHSG tak berdaya.

Saham PT Dafam Property Indonesia Tbk. (DFAM) ditutup naik 34,81 persen menjadi Rp182. Saham PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk. (PANI) melesat 34,41 persen menjadi Rp250.

Di sisi lain dua saham terpantau melemah hingga hampir menyentuh batas bawah auto reject (ARB) 7 persen. Saham PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) tertekan hingga 6,98 persen menjadi Rp2.000.

Begitu pula saham produsen rokok PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) merunduk 6,97 persen menjadi Rp37.400.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menyebutkan pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini cenderung melemah. Dia menjelaskan secara teknikal penguatan pada Jumat lalu didukung oleh volume perdagangan yang rendah sehingga rentan mengalami koreksi.

“Perlu dicermati pergerakan IHSG masih dibayangi tingginya kasus Covid-19 dan adanya rencana perpanjangan PPKM [Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat] Darurat yang berpotensi memperlambat pemulihan ekonomi pada kuartal III/2021,” tulis Dennies dalam riset harian, dikutip Senin (19/7/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper