Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top Losers Minggu kedua Juni, Didominasi Saham Ratusan Perak

Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,20 persen pada perdagangan Jumat (11/06/2021) ke level 6.095,49
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Dalam jajaran top losers sepekan, mayoritas penghuninya merupakan saham dengan harga ratusan perak, hanya satu saham yakni IBST yang tak termasuk kategori tersebut.

Saham PT Duta Intidaya Tbk. (DAYA) menjadi saham yang anjlok paling dalam sepanjang perdagangan satu pekan, 7 Juni – 12 Juni 2021.

Berdasarkan data dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Sabtu (12/6/2021), saham emiten pemilik merek ritel Watsons, pada pekan ini anjlok 29,19 persen, dari harga Rp370 ke Rp262 per saham. Emiten bersandi DAYA ini langsung terkena suspensi otoritas bursa.

Menyusul di belakang DAYA, saham PT Jaya Agra Wattie Tbk. yang turun 24,72 persen. Harga saham emiten berkode JAWA tersebut turun dari Rp178 per lembar saham menjadi Rp134 pada penutupan perdagangan pekan ini.

Selanjutnya, adalah saham PT berkah Beton Sadaya Tbk. (BEBS) yang turun 24,59 persen, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. (IBST) yang turun 22,05 persen, keduanya langsung terkena suspensi. Kemudian, ada saham PT Verena Multi Finance Tbk. (VRNA) yang turun 21,3 persen dalam 5 hari perdagangan.

Sisanya, PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. (INPC), PT Fortune Mate Indonesia Tbk. (FMII), PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk. (OPMS), PT Cahaya Bintang Medan Tbk. (CBMF), dan PT Martina Berto Tbk. (MBTO) mengalami penurunan masing-masing 20,35 persen, 18,62 persen, 18,57 persen, 18, 57 persen dan 15,76 persen.

Sebelumnya, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,20 persen pada perdagangan Jumat (11/06/2021) ke level 6.095,49. Mayoritas saham bank terpantau berguguran, sementara saham emiten batu bara melesat.

Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan kemarin saham PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) anjlok 6,67 persen, saham PT Bank Capital Indonesia Tbk. (BACA) ambles 6,49 persen, saham PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP) turun 6,48 persen, saham PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) anjlok 5,85 persen, saham PT Bank Ganesha Tbk. (BGTG) terkoreksi 4,86 persen.

Tak ketinggalan, saham PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (AGRO) anjlok 2,58 persen, dan saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) melemah 2,39 persen. Jajaran saham bank ini masuk top losers pada perdagangan hari ini.

Lebih lanjut, saham batu bara menguasai jajaran top gainers pada perdagangan kemarin. Saham PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) mampu melejit 8,68 persen, saham PT Harum Energy Tbk. (HRUM) terbang 7,96 persen, dan saham PT Indika Energy Tbk. (INDY) menguat 7,17 persen.

Selain itu, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) melesat 5,67 persen, saham PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) naik 5,67 persen, saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melaju 5 persen, dan saham PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) terapresiasi 4,09 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper