Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Farmasi BUMN (KAEF) Targetkan Pendapatan Rp11,27 Triliun Tahun Ini

Perseroan berfokus pada sektor jasa layanan klinik diagnostika, terutama terkait Covid-19 dan program vaksinasi.
Seorang petugas di Apotik Kimia Farma sedang melihat persediaan barang yang dijual di etalase./Kimia Farma
Seorang petugas di Apotik Kimia Farma sedang melihat persediaan barang yang dijual di etalase./Kimia Farma

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten BUMN Farmasi, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) menargetkan pendapatan pada tahun ini sebesar Rp11,27 triliun meningkat 12,7 persen dari penjualan pada 2020.

Direktur Pengembangan Bisnis Kimia Farma Imam Fathorrahman menuturkan target pendapatan perseroan pada 2021 sebesar Rp11,27 triliun.

"Sektor potensialnya jasa layanan klinik diagnostika, terutama terkait Covid-19 dan program vaksinasi, segmen bisnis ritel dan distribusi serta bisnis dari kimia farma holding dari sisi manufaktur," urainya, Rabu (28/4/2021).

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten berkode saham KAEF itu membukukan pendapatan sebesar Rp10 triliun pada 2020. Perolehan itu tumbuh 6,4 persen dibandingkan dengan perolehan 2019 sebesar Rp9,4 triliun.

Pendapatan pada 2020 ditopang oleh peningkatan segmen distribusi sebesar Rp814,68 miliar atau meningkat 26,81 persen dari tahun sebelumnya Rp3,03 triliun.

Selain itu, segmen lainnya yaitu jasa layanan klinik kesehatan dan laboratorium klinik meningkat 316,71 persen dari Rp182,04 miliar pada 2019 menjadi Rp758,58 miliar tahun 2020.

Laba usaha perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 30,17 persen menjadi sebesar Rp653,02 miliar dibandingkan 2019.

EBITDA Perseroan juga mengalami pertumbuhan sebesar 31,35 persen jika dibandingkan dengan EBITDA tahun 2019, dan secara rasio EBITDA margin mengalami pertumbuhan 1,74 persen dari 7,40 persen pada 2019 menjadi 9,14 persen pada 2020.

Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan kinerja Perseroan masih terjaga meskipun berada di situasi perekonomian yang tidak menentu.

Pada 2020, perseroan juga dapat menekan beban usaha. Tercatat rasio beban usaha terhadap pendapatan 33,24 persen lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama yaitu 34,17 persen.

Efisiensi beban usaha ini memberikan kontribusi positif terhadap laba tahun berjalan yang dibukukan Perseroan tahun 2020 yang meningkat 28,54 persen menjadi Rp20,43 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp15,89 miliar.

Perseroan sangat optimistis menghadapi 2021. Namun demikian, adanya pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan yang harus dihadapi di tahun 2021 ini.

Perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk dapat meraih kinerja yang lebih baik lagi di tahun 2021.

Fokus utama Perseroan tahun 2021 menjadi momentum pertumbuhan Perseroan dengan tata kelola yang baik yang didukung oleh 4 pilar portofolio Perseroan yaitu National Leader Manufacture, Excellent Distribution, Leading Pharmacy Retail dan Best Service Clinic & Clinical Laboratory.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Perseroan berupaya untuk menciptakan efisiensi dan meningkatkan produktivitas dengan menjalankan digitalisasi, pengadaan yang terpusat, layanan kesehatan yang terintegrasi dan optimalisasi fasilitas produksi.

Sebagai fondasi untuk mewujudkan tujuan tersebut, Perseroan akan bertumpu pada empat pilar, yaitu riset dan pengembangan, otomatisasi dan teknologi, sumber daya manusia dan tata kelola perusahaan yang baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper