Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI: Kode Broker Maupun Tipe Investor Bukan Patokan Investasi

BEI mengatakan, penutupan informasi kode broker dan tipe investor justru memberikan manfaat, salah satunya mencegah panic selling. 
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan bahwa mengikuti kode broker maupun tipe investor bukanlah cara melakukan investasi yang tepat. 

Sehingga kebijakan BEI mengenai penutupan kode broker dan tipe investor bukanlah sesuatu yang merugikan investor, dan justru memberikan manfaat, salah satunya mencegah panic selling

Salah satu contoh kasus yang terjadi misalnya investor "terjebak" perangkap bandar yang memanfaatkan dua hal ini atau investor yang hanya meniru aktivitas investor lain.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI mengatakan investor semacam ini biasanya melakukan transaksi berdasarkan informasi pembelian saham broker atau pergerakan investor asing.

Which is menurut saya bukan cara melakukan investasi yang tepat," ungkap Laksono dalam siaran terkait penutupan kode broker, dikutip Kamis (18/3/2021). 

Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Komisaris BEI Pandu Patria Sjahrir di kesempatan yang sama. Berdasarkan pengalamannya, Pandu jarang mengikuti urusan kode broker, karena menurutnya hal tersebut bukanlah sesuatu yang relevan saat berinvestasi. Jika pun menjadi pertimbangan, hal ini berada pada urutan akhir ungkapnya. 

"To be honest aku jarang mengikuti urusan kode broker, karena buat saya bukan sesuatu yang relevan dari sisi analisis fundamental," kata Pandu. 

Terkait penutupan kode broker dan tipe investor, Pandu berpendapat seharusnya kebijakan ini bukanlah hal yang dilematis dan seharusnya tidak menjadi isu. Kebijakan ini hanya akan menghalangi trader yang bertransaksi secara per jam ungkap Pandu. 

Menurutnya informasi tersebut hanya penting untuk sebagian kecil pihak seperti bandar dan justru bukan untuk kepentingan investor ritel. 

Kebijakan ini justru merupakan langkah membuat institusi BEI jauh lebih baik. Pandu mengungkapkan BEI ingin mengkomunikasikan bagaimana berinvestasi secara long term atau jangka panjang. 

"Kalau Anda mencari yang instan, bursa bukan tempatnya. Tapi saya cukup yakin, kalau Anda sabar 5-10 tahun dari sekarang, uang yang Anda tanam di sini akan berkembang lebih baik dibandingkan aset kelas yang lain," jelas Pandu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper