Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lo Kheng Hong Bandingkan Kinerja Astra (ASII) dan Tesla, Siapa Lebih Unggul?

Tesla meraup laba bersih sebesar US$721 juta atau setara Rp10,31 triliun. Sementara itu, kinerja laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induknya ASII lebih besar hingga 78,91 persen sebesar Rp18,57 triliun atau setara US$1,29 miliar.
Lo Kheng Hong memegang sekitar 942,18 juta saham atau 5,68 persen PT Global Mediacom Tbk. (BMTR). Istimewa
Lo Kheng Hong memegang sekitar 942,18 juta saham atau 5,68 persen PT Global Mediacom Tbk. (BMTR). Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Investor kawakan Lo Kheng Hong membandingkan kinerja keuangan sepanjang 2020 perusahaan milik Elon Musk Tesla Inc. dengan emiten grup induk grup Astra PT Astra International Tbk. (ASII). Hasilnya, kinerja emiten bersandi ASII dinilai jauh lebih baik dari Tesla.

Lo Kheng Hong mengungkapkan bahwa kinerja laba bersih grup Astra jauh lebih tinggi daripada laba bersih Tesla. Tesla meraup laba bersih sebesar US$721 juta atau setara Rp10,31 triliun.

Sementara itu, kinerja laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induknya ASII lebih besar hingga 78,91 persen sebesar Rp18,57 triliun atau setara US$1,29 miliar.

"Lihat laba Tesla tahun 2020 sebesar US$721 juta, ternyata laba Astra lebih besar lebih dari 60 persen dari Tesla. Tesla tahun 2019 rugi US$862 juta," ujarnya, dikutip Bisnis Minggu (14/3/2021).

Kinerja Grup Astra yang lebih baik menjadikan Lo Kheng Hong mempertanyakan kinerja putusan investor dunia yang mengagung-agungkan perusahaan milik Elon Musk tersebut.

"Ternyata begini kinerja Tesla, perusahaan yang diagung-agungkan dunia. Bersama William Soerjadjaja [Pendiri Astra], pengusaha yang berintegritas," katanya.

Keberpihakan Lo Kheng Hong terhadap perusahaan dalam negeri ini memunculkan pertanyaan, apakah Pak Lo memiliki saham emiten berkode ASII tersebut. Menjawab pertanyaan itu, Lo menampik memegang saham ASII.

"Saya punya sahamnya di anak perusahaan Astra International," imbuhnya.

Faktanya, dikutip dari Wall Street Journal, Tesla Inc. menyampaikan pendapatan tahun penuh pertamanya pada 2020 dan mengumumkan rencana untuk meningkatkan produksi secara tajam untuk beberapa tahun mendatang setelah adanya pertumbuhan permintaan kendaraan listrik dengan pengiriman yang tercatat.

CEO Tesla Elon Musk menuturkan produsen mobil dari Silicon Valley tersebut mengharapkan pertumbuhan pengiriman mobil listrik hingga 50 persen secara tahunan. Elon memprediksi pertumbuhan tersebut akan terjadi pada 2021 dan 2022.

Elon Musk memproyeksikan target distribusi mobil keluarannya mencapai 840.000 hingga 1 juta kendaraan pada 2021. Sementara Wall Street's memproyeksikan hanya 796,000 mobil.

Sepanjang 2020, Tesla melaporkan laba bersih sebesar US$721 juta setara Rp10,31 triliun dari pendapatan berkisar US$31,5 miliar atau setara Rp450,45 triliun.

Pendapatan tersebut didukung dari peningkatan pengiriman dan pendapatan yang lebih tinggi dari kredit mobil. Meningkat jauh lebih tinggi dari tahun 2019 yang mengalami rugi bersih US$862 juta atau setara Rp12,32 triliun dan penjualan US$24,6 miliar atau setara Rp351,78 triliun. Tesla melampaui ekspektasi pendapatan dari Wall Street's yang berkisar US$31,1 miliar.

Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2020, emiten bersandi ASII ini mencatatkan pendapatan bersih yang anjlok 26,2 persen menjadi Rp175,046 triliun atau setara US$12,21 miliar. Jumlah itu lebih rendah dari pendapatan pada 2019 sebesar Rp237,166 triliun.

Dengan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami penurunan 25,53 persen menjadi Rp18,57 triliun atau setara US$1,29 miliar. Pada 2019, ASII meraup laba bersih Rp21,7 triliun.

Perolehan pendapatan maupun laba bersih ASII di atas konsensus analis yang dihimpun Bloomberg. Berdasarkan konsensus Bloomberg, pendapatan ASII sepanjang 2020 diestimasi Rp174,99 triliun. Adapun laba bersih menurut konsensus Bloomberg, laba Astra diestimasi mencapai Rp15,46 triliun.

Berdasarkan perbandingan data kinerja keuangan kedua perusahaan tersebut, ASII memiliki margin laba bersih yang lebih baik daripada Tesla Inc.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper