Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Cemaskan Valuasi, Bursa Asia Melemah

Indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang terpantau melemah 1,04 persen dan 1,29 persen. Sementara itu, indeks Kospi tergelincir 0,92 persen.
Bursa Saham Korea Selatan./ Seong Joon Cho - Bloomberg
Bursa Saham Korea Selatan./ Seong Joon Cho - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia melemah pada awal perdagangan Kamis (28/1/2021) di tengah kekhawatiran terhadap valuasi di pasar ekuitas. Update laporan keuangan emiten teknologi juga menekan indeks.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang terpantau melemah 1,04 persen dan 1,29 persen. Sementara itu, indeks Kospi tergelincir 0,92 persen.

Di Wall Street, indeks acuan S&P 500 anjlok 2,57 persen, Dow Jones Industrial Average jatuh 2,05 persen dan Nasdaq Composite melemah 2,61 persen.

Hasil pertemuan kebijakan Federal Reserve AS menambah kekhawatiran pasar. Meskipun The Fed mempertahankan tingkat suku bunga seperti yang diperkirakan, bank sentral AS tersebut mencatat adanya perlambatan yang mengkhawatirkan dalam pemulihan ekonomi.

Gejolak terus berlanjut di pasar di mana investor ritel menjadi kekuatan dominan. Saham GameStop Corp dan AMC Entertainment Holdings Inc. anjlok dalam perdagangan after hours, setelah pesan di halaman WallStreetBets di situs Reddit mengatakan grup itu telah dijadikan pribadi oleh moderator.

Penguatan saham telah berbalik pekan ini karena investor menantikan serentetan rilis laporan pendapatan untuk petunjuk tentang kesehatan korporasi dunia.

Sementara itu, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan pada konferensi pers bahwa ekonomi AS masih jauh dari pemulihan penuh dan masih belum mencapai target inflasi dan tenaga kerja.

Kepala analis Principal Global Investors Seema Shah mengatakan pasar selalu meragukan The Fed akan mengumumkan kebijakan baru bulan ini.

"Setelah pejabat The Fed mendorong kembali narasi pengetatan moneter dalam beberapa pekan terakhir, tidak mengherankan mendengar Powell menegaskan kembali pesan bahwa tidak ada pengurangan stimulus moneter untuk tahun 2021," ungkap Shah seperti dikutip Bloomberg, Kamis (28/1/2021).

Saham Apple melemah eksekutif memberikan pandangan hati-hati terhadap laporan pendapatan kuartalan yang mencapai US$100 miliar untuk pertama kalinya.

Sementara itu, Tesla melaporkan laba yang lebih rendah dari perkiraan namun mencatat rekor pendapatan. Capaian beragam ini mengecewakan investor. Adpaun Facebook memperingatkan adanya ketidakpastian yang signifikan pada tahun 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper