Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Antam Menguat, Ini Penyebabnya

Melesatnya saham Antam dikarenakan dampak sentimen masyarakat terhadap industri baterai holding.
Foto: Dok. PT Aneka Tambang Tbk
Foto: Dok. PT Aneka Tambang Tbk

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Aneka Tambang Tbk, dengan kode emiten ANTM, pada perdagangan Rabu (16/12), ditutup mampu menembus level 1.815 atau naik 16,35% dari sesi sebelumnya. 

Menguatnya saham dari emiten produsen nikel dan emas itu, dinilai lantaran dampak dari kinclongnya kinerja badan usaha milik negara itu yang mengkilap pada sembilan bulan pertama tahun ini. 

Analis BRI Danareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri menilai, melesatnya saham Antam yang mampu mencapai level di atas 1.800 tersebut lebih karena dampak sentimen masyarakat terhadap industri baterai holding. 

Terlebih, kata dia, produsen kendaraan listrik asal Amerika Serikat, Tesla, berencana membangun pabrik baterai di Indonesia serta kian menguatnya harga nikel dan volume penjualan bijih nikel di pasar domestik menjadi faktor yang mempengaruhi tren saham ANTAM.

"Saham Antam saat ini menembus level Rp1.800, jika melihat sentimen terhadap masa depan nikel untuk baterai holding. Saya sarankan untuk beli dan jika melihat sentimen itu saya rasa akan terus bergerak naik," ujar Stefanus.

Lebih lanjut, Stefanus menilai, kinerja Antam yang mampu menggairahkan pasar, disebabkan karena perusahaan dapat mampu menurunkan biaya tunai produksi (cash cost) tahun ini. 

Kemudian untuk tahun depan lebih ke arah company mining, dimana pada 2021 akan terlihat positif karena didorong oleh harga nikel. 

Menurutnya jika melihat harga nikel di tahun 2020 sekitar 14.000 dolar AS per ton, ekspektasi harga nikel bisa mencapai sekitar 16.000 - 17.000 dolar AS per ton pada 2021.

"Sementara untuk tren emas sendiri biasanya jika ekonomi membaik harga emas akan dikoreksi," ujarnya.

SVP Corporate Secretary Antam, Kunto Hendrapawoko menjelaskan bahwa respon positif masyarakat atas saham ANTM tidak terlepas dari sentimen positif dari kinerja perusahaan, dimana Antam mencatatkan pencapaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) pada sembilan bulan pertama 2020 (9M20) sebesar Rp2,14 triliun.

Menurutnya adanya pertumbuhan EBITDA pada triwulan ketiga 2020 (3Q20) mencapai Rp1,32 triliun, naik signifikan dibandingkan capaian EBITDA triwulan kedua 2020 (2Q20) yang sebesar Rp794 miliar.

“Respon positif atas saham ANTAM merupakan wujud kepercayaan dari investor atas kinerja perusahaan”, pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper