Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Melaju Kencang, EMTrade Rekomendasikan Hold Saham BRIS

Menurut EMTrade, BRIS masih berpotensi melanjutkan penguatan seiring berlanjutnya rencana pembentukan Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan BRIS sebagai entitas penerima merger.
Kantor BRIsyariah/brisyariah.co.id
Kantor BRIsyariah/brisyariah.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bank BRISyariah Tbk. melaju kencang pada perdagangan Jumat (11/12/2020) hari ini. Posisi emiten perbankan berkode BRIS tersebut ditutup pada harga Rp1.785, menguat 295 poin alias 19,8 persen dibandingkan harga sehari sebelumnya.

Ellen May Trade (EMTrade) menilai lonjakan signifikan tersebut murni dipicu oleh pengumuman pemerintah. Pada Kamis (10/12) kemarin pemerintah memastikan bahwa merger 3 bank syariah pelat merah tidak akan mengubah kode emiten BRIS.

"Dan dengan ini BRIS resmi akan menjadi emiten bank syariah terbesar di Indonesia dengan total aset Rp214,6 triliun serta masuk ke Buku III," tulis tim riset EMTrade dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis Jumat (11/12) sore.

Menariknya, meski sedang dalam tren naik, EMTrade menyarankan agar investor atau trader yang sudah mengantongi saham BRIS tidak buru-buru menjualnya. 

"BRIS kami rekomendasikan hold. Saat ini, kami pun masih hold karena BRIS baru saja melewati harga tertingginya."

Dari analisis teknikalnya, EMtrade menilai BRIS berpotensi melanjutkan penguatan dalam waktu dekat.

"BRIS menarik secara teknikal karena breakout secara teknikal pada 11 Desember 2020. Sangat fluktuatif, tapi berpotensi menguat dalam jangka pendek menuju area 2.200-2.300," sambung tim EMTreade. 

Sebagai catatan, BRIS akan melakukan merger dengan 2 bank syariah BUMN lain yakni Mandiri Syariah dan BNI Syariah. Bank hasil merger ketiganya akan diberi nama Bank Syariah Indonesia (BSI). Rencananya merger ini akan mulai berlaku pada awal 2021 mendatang.

Dalam keterangannya, pemerintah mengatakan bahwa pembentukan BSI dilakukan untuk mendorong pertumbuhan tingkat inklusi dan literasi keuangan syariah di Indonesia. Merger ini juga diharapkan meningkatkan kinerja perbankan syariah secara keseluruhan, terutama karena ditopang modal dan jaringan lebih kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper