Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Melemah, Saham BBRI hingga BBCA Dilego Asing

Saham sektor perbankan berbalik menjadi sasaran jual investor asing pada pagi ini. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) membukukan net foreign sell terbesar sejauh ini senilai Rp15 miliar.
Kantor pusat Bank Rakyat Indonesia/Dok. BRI
Kantor pusat Bank Rakyat Indonesia/Dok. BRI

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada awal perdagangan Kamis (12/11/2020).

Pada menit awal perdagangan, IHSG dibuka pada level 5.481,55 atau turun 0,51 persen dibandingkan penutupan pada Rabu kemarin.

IHSG terus melanjutkan pelemahannya beberapa menit ke depan dan terpantau berada di posisi 5.480,67 atau turun 0,5 persen. Sebanyak 119 saham menguat, 90 melemah dan 186 stagnan dengan kapitalisasi pasar Rp6.393,27 triliun.

Saham sektor perbankan berbalik menjadi sasaran jual investor asing pada pagi ini. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) membukukan net foreign sell terbesar sejauh ini senilai Rp15 miliar. Menyusul dibelakangnya adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai jual bersih Rp8,1 miliar

Selanjutnya, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatatkan net foreign sell masing-masing senilai Rp5,9 miliar dan Rp1,7 miliar.

Sementara itu, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menjadi saham yang paling banyak dibeli investor asing. BMRI mencatatkan net foreign buy sebanyak Rp4,2 miliar hingga pukul 09.06 WIB.

Sebelumnya, tren penguatan indeks harga saham gabungan diprediksi masih akan berlanjut pada perdagangan hari ini, Kamis (12/11/2020).

Pada akhir perdagangan Rabu (11/11/2020), IHSG terpantau parkir di level 5.509,51 setelah menguat 0,86 persen atau 46,77 poin. Sepanjang hari, indeks bergerak di rentang 5.471,59 - 5.520,91.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan bahwa berdasarkan rasio fibonacci, level support maupun resistance indeks harga saham gabungan (IHSG) berada di kisaran 5.490,81 hingga 5.612,41

Seementara itu, berdasarkan indikator, MACD, stochastic maupun RSI masih menunjukkan sinyal positif, meskipun stochastic maupun RSI dapat berpotensi terjadi jenuh beli.

“Di sisi lain, terlihat beberapa pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat,” ujar Nafan seperti dikutip dari publikasi riset harian, Kamis (12/10/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper