Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Emiten Baru Melonjak, Tren Auto Reject Berlanjut

PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk. menjadi emiten ke-16 yang terkena ARA hingga tahun berjalan
Pelajar berada di Main Hall Bursa Efek Indonesia Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha
Pelajar berada di Main Hall Bursa Efek Indonesia Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Laju saham PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk. langsung terkena auto reject (ARA) atas karena harga saham melonjak 69 persen. Hal membuat tren ARA pada saham-saham pendatang baru terus berlanjut.

Emiten bersandi saham BESS itu menjadi emiten ke-16 yang terkena ARA hingga tahun berjalan. Pada perdagangan Senin (9/3/2020), selain saham BESS, saham PT Esta Multi Usaha Tbk. (ESTA) langsung terkena auto reject karena harga sahamnya naik 70 persen.

Harga emiten BESS melonjak 69,52 persen ke level Rp178 per saham pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (9/3/2020). Laju saham emiten transportasi ini langsung melesat dari posisi Rp105 per saham dengan kenaikan 73 poin. Adapun frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 17 kali dengan volume 2.948 saham. Nilai transaksi perdagangan itu mencapai Rp52,47 juta.

Pada masa penawaran umum, BESS melepas sebanyak-banyaknya 700 juta saham atau 20,59 persen saham dari portepel perseroan. Pada masa penawaran umun, BESS mematok sahamnya pada harga Rp105 untuk menghimpun dana Rp73,5 miliar.

Menurut rencana, uang hasil penawaran umum akan digunakan perseroan untuk meningkatkan setoran di anak perusahaan agar dapat melakukan ekspansi. Sekitar 45,15 persen dari dana yang dihimpun akan digunakan untuk modal kerja yang terdiri dari biaya operasional kapal, pemeliharaan sarana dan prasarana, dan lainnya.

Sementara 35,9 persen dana akan dipakai untuk membayar utang-utang perseroan yang mendekati jatuh tempo. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, hingga 31 Agustus 2020, perseroan memiliki total saldo utang sebesar Rp11,3 miliar. Sisanya sekitar 15,35 persen akan dimanfaatkan sebagai uang untuk melakukan peremajaan armada dengan membeli kapal baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper