Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perunggasan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) membukukan laba bersih Rp1,76 triliun pada 2019 sepanjang 2019, turun 18,5 persen dibandingkan dengan pencapaian 2018 sebesar Rp2,16 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dikutip Bisnis, Senin (2/3/2020), perolehan laba bersih Japfa ditopang pendapatan sebanyak Rp34,01 triliun atau tumbuh 8 persen secara tahunan.
Pendapatan Japfa ditopang segmen peternakan komersial dan pengolahan hasil peternakan sebanyak Rp14,96 triliun. Di samping itu, penjualan pakan ternak juga menjadi kontributor penting dalam pendapatan perseroan, yaitu sebesar Rp13,53 triliun.
Di sisi lain, kenaikan beban pokok penjualan meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan. Beban pokok emiten bersandi saham JPFA itu tercatat mengalami kenaikan 10,4 persen menjadi Rp29,6 triliun pada 2019.
Kenaikan beban terutama disumbang pos bahan baku yang mencapai Rp26,04 triliun. Jumlah tersebut meningkat 10,81 persen secara tahunan. Di samping itu, beban tenaga kerja langsung juga naik 15,25 persen menjadi Rp1,58 triliun.
Kenaikan beban yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan membuat laba JPFA tergerus. Laba per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga menurun 19,25 persen menjadi Rp151.
Di sisi lain, kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi atau belanja modal (capital expenditure/capex) JPFA juga mengalami kenaikan dari Rp2,23 triliun pada 2018 menjadi Rp3,23 triliun pada 2019. Jumlah tersebut mayoritas digunakan emiten untuk melakukan penambahan aset tetap senilai Rp3,06 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel