Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Terguncang, Saham Blue Chip Layak Dicermati

Saham berkapitalisasi besar akan menjadi prioritas pelaku pasar pada saat IHSG mengalami pemulihan.
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di BEI, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di BEI, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Kalangan analis menyarankan investor untuk mencermati saham dengan kapitalisasi pasar yang besar atau blue chip di tengah kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tengah terkoreksi.

Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan mengatakan saham-saham berkapitalisasi besar akan menjadi prioritas pelaku pasar saat IHSG mengalami pemulihan. “Selain itu, saham bluechip yang perlu dipantau adalah yang secara fundamental bagus meskipun sepanjang Januari lalu performanya menurun,” jelasnya kepada Bisnis, Senin (3/2/2020).

Menjelang penutupan pasar hari ini, IHSG masih terkoreksi 0,94 persen ke level 5.884,17. Alfred menyebut, koreksi yang terjadi di pasar saham lebih didorong oleh faktor eksternal, yaitu wabah virus corona di China. 

Menurut Alfred, fundamental ekonomi dalam negeri bisa mengerek IHSG. Namun, hal itu juga perlu ditunjang dengan perbaikan sentimen global. Beberapa saham yang perlu dicermati selama Februari yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) dan PT Astra International Tbk. (ASII).

Secara fundamental, kondisi perekonomian Indonesia sebenarnya terbilang stabil. Hal ini terlihat dari nilai tukar Rupiah yang terjaga dan angka inflasi yang tidak berfluktuasi tinggi. Hal tersebut seharusnya dapat menjadi pemicu perbaikan kinerja pasar saham sepanjang Februari 2020.

Alfred berpendapat, berkaca dari kasus virus SARS yang terjadi pada 2003 lalu, peluang penguatan IHSG cukup terbuka. Kala itu, dampak wabah SARS hanya dirasakan oleh Indonesia selama kurang lebih sebulan. Hal ini juga didukung oleh penanganan yang cepat dari lembaga-lembaga terkait.

“Pertanyaannya adalah apakah instansi terkait ini dapat menyelesaikan masalah ini dengan cepat. Apabila tidak terjadi, kemungkinan ini akan tetap menjadi sentimen penghambat laju bursa,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper