Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mampukah Perombakan Direksi Jadi Angin Segar Saham BBTN?

Berdasarkan data Bloomberg, saham BBTN yang fokus pada kredit pemilikan rumah (KPR) itu terkoreksi dalam 2 tahun terakhir. Bagaimana prospek sahamnya pada 2020?
Karyawan memantau pergerakan Indeks harga saham gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan manajer investasi, di Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Karyawan memantau pergerakan Indeks harga saham gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan manajer investasi, di Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Dua tahun terakhir, saham bank pelat merah PTP Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. terjebak di teritori negatif. Akankah perombakan direksi menjadi angin segar bagi saham emiten berkode BBTN itu pada 2020?

Berdasarkan data Bloomberg, saham BBTN mencetak return 109,64% ke level Rp3.570 per saham pada 2017. Namun, saham bank yang fokus pada kredit pemilikan rumah (KPR) itu terkoreksi dalam 2 tahun terakhir.

Pada 2018, BBTN turun 27,74% ke level Rp2.540 per saham. Koreksi harga saham berlanjut pada 2019 dengan penurunan harga sebesar 14,7% ke level Rp2.120 per saham.

Akhir November 2019, Kementerian BUMN menunjuk Pahala Mansury sebagai nakhoda baru BTN. Sebelumnya, Pahala menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) dan Direktur PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI).

Selain itu, perseroan juga menunjuk Jasmin sebagai Direktur Distribusi dan Retail Funding serta Setiyo Wibowo sebagai Direktur Enterprise Risk Management, Big Data & Analytics. Kedua nama terakhir juga berasal dari Bank Mandiri.

Kinerja Historis Saham BBTN
PeriodeKenaikan/Penurunan Harga SahamHarga Saham
2017109,64%Rp3.570
2018-27,74%Rp2.540
2019-14,7%Rp2.120
2 Januari 20200,47%Rp2.130
3 Januari 20200,94%Rp2.150
6 Januari 2020-0,93%Rp2.130
7 Januari 2020-0,94%Rp2.110

Sumber: Bloomberg

Analis Ciptadana Sekuritas Erni Marsella Siahaan dalam risetnya yang diterbitkan belum lama ini mengatakan penunjukkan Pahala sebagai Direktur Utama memiliki dampak positif terhadap BTN. Pahala dinilai dapat membawa pengalamannya di Bank Mandiri yang merupakan bank dengan jaringan ritel yang kuat ke BTN. Penunjukan Jasmin dan Setiyo juga diyakini sebagai langkah perseroan untuk memperkuat segmen ritel.

Saat ini, BBTN fokus untuk menurunkan biaya dana untuk meningkatkan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM). Sepanjang 9 bulan pada tahun lalu, NIM perseroan berada di angka 3,3% atau di bawah industri yang sebesar 4,9%.

"BBTN berencana untuk menurunkan exposure wholesale funding seperti obligasi dan pinjaman bilateral, yang lebih mahal dibandingkan dengan dana pihak ketiga (DPK). Oleh karena itu perseroan akan mendorong wholesale funding ke DPK, terutama deposito," ujarnya.

Untuk porsi deposito, BBTN juga akan fokus mengubah komposisi yang sebelumnya didominasi oleh deposito institusional menjadi deposito ritel. Sementara itu, untuk produk tabungan, BBTN memiliki rencana untuk merilis produk business saving account untuk meningkatkan pembayaran transaksional.

Mampukah Perombakan Direksi Jadi Angin Segar Saham BBTN?

Pahala N. Mansury resmi menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. setelah diangkat dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Rabu (27/11/2019)./Bisnis

Secara umum, Erni melihat bahwa BBTN memiliki ruang yang lebih besar untuk menurunkan biaya dana sehingga memberikan strategi pendanaan yang lebih baik pada 2020. BBTN juga akan didukung oleh penurunan suku bunga perbankan serta kebijakan makroprudensial yang akomodatif.

Dalam upaya menekan rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL), BBTN juga berencana membuat asset management unit (AMU) pada tahun ini. Unit tersebut akan menangani kredit perumahan yang bermasalah.

"Saat ini saham BBTN diperdagangkan pada proyeksi price book value (PBV) padda 2020 di level 1,0 kali atau di bawah rata-rata historis yang sebesar 1,1 kali. Kami mempertahankan rekomendasi beli dengan target harga yang lebih tinggi dari Rp2.200 menjadi Rp2.475," katanya.

Erni juga meyakini bahwa pendapatan perseroan bakal membaik dengan strategi pendanaan yang lebih baik dan NIM yang lebih tinggi. Pada harga yang ditargetkan tersebut mencerminkan proyeksi PBV pada 2020 sebesar 1,12 kali. Adapun, sentimen negatif untuk saham BBTN antara lain peningkatan biaya dana dan penurunan kualitas aset.

Sementara itu berdasarkan konsensus analis Bloomberg, sebanyak 12 analis merekomendasikan beli untuk saham BBTN, sedangkan 8 analis merekomendasikan hold dan 2 analis merekomendasikan sell.

Target harga saham BBTN dalam 12 bulan ke depan berdasarkan konsensus analis yang dihimpun Bloomberg berada pada Rp2.279,94 per saham.

Rekomendasi Terbaru Saham BBTN
SekuritasRekomendasiTarget Harga (Rp/Saham)
Macquarieneutral2.000
RHB Researchsell1.500
Ciptadana Sekuritasbuy2.475
Indo Premier Securitiesbuy2.750
PT Sinarmas Sekuritasneutral2.300
BCA Sekuritashold2.350
Bahana Securitiesbuy2.600
Yuanta Securities Investment buy2.500
CIMBhold2.100

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper