Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KSEI Catatkan Pertumbuhan SID Hingga 52,1 Persen

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatatkan total investor pasar modal naik 52,1 persen year on year menjadi 2,4 juta single investor identification (SID) hingga November 2019.
Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 2A OJK Yunita Linda Sari (kiri) menyaksikan penandatanganan perjanjian kerjasama oleh Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo dan Dirut Bank BJB Yuddy Renaldi dalam rangka penunjukan Bank BJB sebagai Bank Pembangunan Daerah pertama yang menjadi bank administrator RDN KSEI di Jakarta, Kamis (7/11/2019)./Bisnis-Dwi Nicken Tari
Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 2A OJK Yunita Linda Sari (kiri) menyaksikan penandatanganan perjanjian kerjasama oleh Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo dan Dirut Bank BJB Yuddy Renaldi dalam rangka penunjukan Bank BJB sebagai Bank Pembangunan Daerah pertama yang menjadi bank administrator RDN KSEI di Jakarta, Kamis (7/11/2019)./Bisnis-Dwi Nicken Tari

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatatkan total investor pasar modal naik 52,1 persen year on year menjadi 2,4 juta single investor identification (SID) hingga November 2019.

Akun investasi pasar modal di KSEI mencakup reksa dana, saham dan surat berharga negara. Dari total akun di pasar modal, sebesar 45,4 persen atau setara 1,09 juta SID adalah investor saham.

Direktur KSEI Syafruddin mengungkapkan bila dilihat dari jenis kelamin maka investor laki-laki lebih banyak yakni 59,78 persen dengan nilai aset Rp346,64 triliun.

Sementara itu, investor perempuan hingga November 2019 sebesar 40,22 persen atau memiliki aset senilai Rp94,73 triliun.

Jumlah investor pasar modal saat ini masih didominasi oleh kalangan berusia kurang dari 30 tahun sebesar 41. Lalu disusul oleh kelompok usia sekitar 31-40 tahun sebanyak 25,33 persen dengan aset senilai Rp33,32 triliun.

Kelompok usia 41-50 tahun, 51-60 tahun dan lebih besar dari 60 tahun masing-masing sebesar 17,32 persen, 10,22 persen dan 5,23 persen dengan aset masing-masing sebesar Rp97,63 triliun, Rp101,18 triliun dan Rp241,25 triliun.

"Jumlah investor bakal bertambah bila sejalan dengan pengembangan infrastruktur. Infrastruktur ini bisa sistem bisa juga legal, peraturan dan lain-lain," ungkapnya kepada Bisnis, baru-baru.

Dia menuturkan bahwa untuk melengkapi program sosialisasi dan edukasi untuk mengajak masyarakat agar berinvetasi atau menjadi investor di pasar modal.

Menurutnya, tentunya perlu diperhatikan juga misalnya isu terkait kemudahan pembukaan rekening.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper