Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ASII & BBRI Dorong IHSG Menguat pada Akhir Sesi I

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,5 persen atau 30,92 poin ke level 6.170,32 pada akhir perdagangan sesi I, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,68 persen atau 41,66 poin ke level 6.181,05.
Penumpang bus Transjkarta melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di jalan Jenderal Sudirman Jakarta, Rabu (27/11/2019)./ANTARA-Wahyu Putro A.
Penumpang bus Transjkarta melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di jalan Jenderal Sudirman Jakarta, Rabu (27/11/2019)./ANTARA-Wahyu Putro A.

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mantap menetap di zona hijau hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (13/12/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,5 persen atau 30,92 poin ke level 6.170,32 pada akhir perdagangan sesi I, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,68 persen atau 41,66 poin ke level 6.181,05.

Pada perdagangan Kamis (12/12), indeks menutup pergerakannya di zona merah dengan pelemahan 0,66 persen atau 40,70 poin ke level 6.139,40.

Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.180,80-6.193,56.

Tujuh dari sembilan sektor terpantau bergerak positif, dipimpin sektor aneka industri yang menguat 2,84 persen, disusul sektor industri dasar yang naik 1,21 persen. Di sisi lain, sektor properti dan perdagangan melemah masing-masing 1,07 persen dan 0,18 persen.

Sebanyak 189 saham menguat, 159 saham melemah, dan 320 saham stagnan dari 668 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Astra International Tbk (ASII) yang melonjak 3,82 persen dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang naik 0,71 persen pendorong utama atas penguatan IHSG siang ini.

Indeks saham lainnya di Asia bergerak menguat siang ini, dengan indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang naik masing-masing 1,52 persen dan 2,34 persen, sedangkan indeks Hang Seng menguat 2,06 persen.

Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 melonjak masing-masing 1,24 persen dan 1,38 persen. Adapun indeks Kospi menguat 1,29 persen.

Dilansir Reuters, bursa saham Asia menguat pada hari ini menyusul adanya kesepakatan perdagangan AS-China fase pertama dan kemungkinan besar kemenangan pemilu oleh Partai Konservatif Inggris.

"Investor global telah diberikan dua hadiah terbesar dalam daftar Natal mereka dan harus dihargai setidaknya untuk sementara waktu," kata Sean Callow, analis valas senior di Westpac, seperti dikutip Reuters.

"Indeks ekuitas global seperti MSCI World harus menetapkan rekor tertinggi lebih tinggi dan sterling bisa menguat di atas US$1,36," lanjutnya.

Nilai tukar pound sterling membukukan penguatan terbesar sejak 2017, didorong tanda-tanda kemenangan Partai Konservatif yang dihuni Perdana Menteri Boris Johnson dalam pemilihan umum Inggris.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar pound sterling terhadap dolar AS melonjak 2,7 persen ke level US$1,3514, penguatan intraday terbesarnya sejak April 2017, kemudian menyentuh posisi 1,3452 dengan kenaikan 2,2 persen pada Jumat (13/12/2019) pukul 12.40 dini hari waktu London.

Survei (exit poll) yang dilakukan oleh BBC dan lembaga penyiaran lainnya menunjukkan Partai Konservatif berada di jalur untuk memenangkan 368 kursi di House of Commons dengan angka mayoritas 86 kursi.

“Jumlah yang diperkirakan banyak orang adalah 330 mungkin 350, jadi angka 368 itu sesuatu yang luar biasa,” terang Jordan Rochester, ahli strategi mata uang di Nomura International Plc. London, kepada Bloomberg Television.

Gelombang euforia perdagangan telah mengangkat Wall Street ke rekor tertinggi. Reuters melaporkan AS telah setuju untuk mengurangi beberapa tarif pada barang-barang China dan menunda kenaikan tarif sebagai bagian dari kesepakatan fase satu.

China juga telah sepakan untuk melakukan pembelian produk pertanian AS senilai US$50 miliar pada tahun 2020 sebagai bagian dari kesepakatan, menurut sumber yang mengtahui hal tersebut.

"Jika AS memangkas tarif sampai batas tertentu seperti yang dilaporkan, itu bukan sesuatu yang diperkirakan oleh pasar, sehingga kita bisa melihat kenaikan lebih lanjut di pasar saham," kata Norihiro Fujito, analis investasi di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities di Tokyo.

"Partai konservatif tampaknya berada di jalur untuk kemenangan besar. Kami sekarang akhirnya melihat arah yang jelas pada Brexit setelah tiga tahun mengalami kebuntuan,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper