Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KBI Bidik Pertumbuhan 16 Persen Tahun 2020

PT Kliring Berjangka Indonesia (persero) atau KBI membidik pertumbuhan sebesar 16% pada 2020 yang ditopang dari tiga lini bisnis utamanya, yaitu perdagangan berjangka komoditas, resi gudang, dan pasar fisik.
Kliring Berjangka Indonesia/
Kliring Berjangka Indonesia/

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kliring Berjangka Indonesia (persero) atau KBI membidik pertumbuhan sebesar 16% pada 2020 yang ditopang dari tiga lini bisnis utamanya, yaitu perdagangan berjangka komoditas, resi gudang, dan pasar fisik.

Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia Fajar Wibhiyadi mengatakan bahwa dirinya optimistis akan membukukan pertumbuhan yang positif atau senilai Rp51 miliar pada tahun depan di tengah banyaknya ketidakpastian global.

“Untuk 2020 RKAP yang kami ajukan pertumbuhan bottom linenya di 16%, setinggi tingginya mungkin 22% dari capaian tahun ini. Semoga bisa kita lakukan,” ujar Fajar saat acara Media Gathering di Pangkalpinang, Sabtu (2/11/2019).

Kendati demikian, target pertumbuhan tersebut cenderung lebih kecil dibandingkan dengan proyeksi pertumbuhan 2019 dari tahun lalu. Fajar mengatakan bahwa pendapatan KBI pada 2018 sebesar Rp27 miliar sehingga jika target tahun ini tercapai sebesar Rp44 miliar, KBI akan mencatatkan pertumbuhan sekitar 62%.

Dia mengatakan bahwa pencapaian tersebut pun berkat sinergi yang dilakukan dengan Jakarta Futures Exchange hingga saat ini.

Adapun, seiring dengan Jakarta Futures Exchange dan KBI yang berhasil mendapatkan izin menjadi penyelenggara perdagangan fisik timah pada awal Agustus tahun ini sehingga perdagangan fisik timah akan menjadi salah satu kontribusi yang cukup besar bagi KBI pada tahun depan.

Fajar juga mengatakan bahwa pada 2020, pihaknya akan melakukan beberapa inisiatif baru, seperti sistem resi gudang (SRG) yang dikaitkan dengan beberapa komoditas yang ada.

Dia menuturkan inisiatif tersebut mungkin akan berkaitan dengan SRG secara hybrid yang sedang dalam pembahasan dengan otoritas atau Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper