Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian BUMN Segera Cari Pengganti Bos Inalum dan Bank Mandiri (BMRI)

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan keduanya Wamen BUMN telah mengundurkan diri dari jabatan di perusahaan milik negara.
Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin dan Kartika Wirjoatmodjo
Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin dan Kartika Wirjoatmodjo

Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian BUMN akan segera mencari pengganti Budi Gunadi Sadikin dan Kartika Wirjoatmodjo setelah keduanya dilantik sebagai Wakil Menteri BUMN.

Sebelumnya, Budi mengisi posisi Direktur Utama PT Inalum (Persero), sedangkan Kartika adalah Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan keduanya telah mengundurkan diri dari jabatan di perusahaan milik negara.

"Nanti kami akan segera cari pengganti Pak Budi di Inalum, seperti di Bank Mandiri, kami usulkan," ujarnya di Kementerian BUMN, Jumat (25/10/2019).

Namun, dia menyatakan hingga kini belum muncul nama yang akan dicalonkan sebagai pengganti dua petinggi BUMN tersebut.

Mengenai tugas wakil menteri, Erick menyatakan bahwa akan ada pembagian tugas. Dia membahas hal ini bersama para Deputi Kementerian BUMN.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo siang tadi telah melantik 12 wakil menteri untuk membantu kinerja 11 menteri Kabinet Indonesia Maju.

Pelantikan tersebut didasarkan atas Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2019 tentang Pengangkatan Wakil Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.

Berdasarkan Keppres, para wamen yang dilantik akan diberikan hak keuangan dan fasilitas lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Rombak Pejabat BUMN

Sementara itu, Erick menyampaikan petinggi perusahaan pelat merah yang saat ini menjabat tidak akan dirombak asalkan bekerja secara profesional dan dapat mencapai target.

Hal itu menjawab munculnya kekhawatiran perombakan petinggi BUMN seiring dengan pergantian Menteri.

"Enggak [akan ada perombakan]. Saya sudah sampaikan selama profesional dan bottom line capai target," ujarnya di Kementerian BUMN, Jumat (25/10/2019).

Walaupun demikian, laba bukan menjadi satu-satunya pertimbangan. Sebuah perusahaan, katanya, memang berorientasi pada laba, tetapi untuk perusahaan milik negara, ada yang harus rugi untuk mendukung pembangunan nasional.

Dengan demikian, lanjut Erick, perlu diseimbangkan kontribusi BUMN untuk kepentingan negara.

"Yang satu berupa uang, yang satu lagi bisa berupa kegiatan yang langsung dirasakan masyarakat," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper