Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kursi Petinggi Kementerian BUMN Sudah Terisi, Ini Rangkuman Komentar Analis

Bagaimana prospek kinerja dan saham emiten pelat merah di bawah kepemimpinan Erick Thohir dan dua wakil menterinya?
Pengusaha Erick Thohir melambaikan tangannya saat berjalan memasuki Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019). Menurut rencana Presiden Joko Widodo akan memperkenalkan jajaran kabinet barunya kepada publik hari ini usai dilantik Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan keduanya periode tahun 2019-2024 bersama Wapres Ma'ruf Amin./ANTARA FOTO-Wahyu Putro A
Pengusaha Erick Thohir melambaikan tangannya saat berjalan memasuki Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019). Menurut rencana Presiden Joko Widodo akan memperkenalkan jajaran kabinet barunya kepada publik hari ini usai dilantik Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan keduanya periode tahun 2019-2024 bersama Wapres Ma'ruf Amin./ANTARA FOTO-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA--Komposisi pucuk pimpinan Kementerian BUMN sudah lengkap terisi. Erick Thohir akan menjadi Menteri dengan dua Wakil Menteri Budi Gunadi Sadikin dan Kartika Wirjoatmodjo.

Bagaimana prospek kinerja dan saham emiten pelat merah di bawah komando mereka? Berikut pendapat analis yang dihimpun oleh Bisnis.

- Senior Vice President Royal Investium Sekuritas Janson Nasrial

Janson menilai sosok Erick Thohir diharapkan akan membawa terobosan-terobosan dan strategi baru untuk BUMN.

“Beliau bukan afiliasi dari partai politik dan pure profesional, tidak dikait-kaitkan kedekatannya dengan salah satu parpol,” ujarnya Kamis (24/10/2019).

Selain itu, Erick juga dinilai memiliki track record yang mumpuni untuk membesarkan perusahaan sendiri. Keluarga Erick, lanjut Janson, dibesarkan di lingkungan Grup Astra.

Seperti diketahui, Erick merupakan anak Teddy Thohir yang merupakan salah satu pemilik (co-owner) Grup Astra. Teddy membangun Astra bersama William Soeryadjaya.

“Dengan demikian, ekspektasi market sangat menaruh harapan yang besar dari Menteri BUMN baru,” katanya.

Kursi Petinggi Kementerian BUMN Sudah Terisi, Ini Rangkuman Komentar Analis
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) berfoto dengan Mentan Menteri BUMN Rini Soemarno setelah acara serah terima jabatan di Kementerian BUMN, Kamis (24/10/2019)./Jibi

- Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan

Alfred berpendapat proses pelantikan Kabinet Indonesia Maju berjalan lancar. Proses pemilihan menteri juga menimbulkan pesan bahwa stabilitas politik dalam negeri semakin kuat. Ini ditandai dengan keberhasilan Presiden Joko Widodo merangkul pihak yang sebelumnya oposisi menjadi koalisi.

Dia menyatakan bahwa kebijakan pemerintah cukup berpengaruh ke kinerja saham emiten-emiten BUMN. Sebagai contoh, saham PGAS yang dipengaruhi intervensi pemerintah dalam menentukan harga gas, JSMR dipengaruhi oleh intervensi pada tarif tol, dan saham emiten konstruksi yang dipicu oleh beban penugasan pengerjaan proyek.

- Kepala Riset Narada Asset Manajemen Kiswoyo Adi Joe

Kiswoyo berpendapat kinerja BUMN ditentukan oleh bisnis masing-masing. Adapun, pengaruh Menteri BUMN setidaknya muncul ketika ada kebijakan dalam mengubah cara kerja pegawai BUMN.

“Cuma untuk itu butuh 1 tahun lebih untuk mengubah budaya kerja mereka. Apalagi, BUMN kita ada banyak,” katanya.

Kursi Petinggi Kementerian BUMN Sudah Terisi, Ini Rangkuman Komentar Analis
Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin (kiri) dan Kartika Wirjoatmodjo berjabat tangan setelah menyampaikan hasil pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jumat (25/10/2019)./Jibi

- Kepala Riset Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma

Suria mengatakan terbentuknya kabinet baru diharapkan dapat mempercepat pembahasan terkait dengan kepastian hukum izin tambang. Hal itu akan berimbas terhadap sejumlah BUMN sektor pertambangan mineral dan migas, seperti Antam, Timah, dan PTBA.

Menurutnya, jika izin usaha pertambangan khusus (IUPK) terus tertunda, dapat mempengaruhi kinerja keuangan perseroan. Pasalnya, izin tersebut mempengaruhi perusahaan untuk mendapatkan suntikan dana melalui perbankan.

“Bank tidak mungkin memberikan pinjaman untuk operator tambang yang izinnya tinggal satu tahun, untuk itu percepatan perpanjangan izin diperlukan,” katanya kepada Bisnis, Kamis (24/11/2019).

Untuk kinerja, Suria menilai emiten BUMN yang bergerak pada sektor tambang batu bara dan migas ke depannya masih berat mengingat harga komoditas tersebut belum pada tren membaik.

Namun, untuk emiten BUMN yang bergerak pada sektor logam diproyeksikan bergairah seiring dengan harga komoditas di pasar global yang trennya terus menguat.

“Khususnya nikel, karena demand-nya lagi sangat bagus,” jelasnya.

- Pengamat BUMN yang juga menjabat Managing Director Lembaga Management FEB Universitas Indonesia Toto Pranoto

Toto menyebutkan kriteria Menteri BUMN yang ideal adalah memiliki kemampuan leadership dan managerial yang kuat, latar belakang pengalaman bisnis, serta bebas dari benturan kepentingan. Sosok Menteri BUMN juga harus mendedikasikan waktu sepenuhnya untuk posisi jabatan tersebut.

"Erick Thohir saya kira memiliki kriteria tersebut, terbukti dari pengalaman sebagai CEO yang mempersiapkan Asian Games dengan sukses," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (23/10/2019).

Selain itu, pria yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin ini juga dinilai memiliki pengalaman bisnis secara internasional. Toto menyatakan dengan kriteria yang dimiliki, tinggal memastikan saja bahwa calon Menteri BUMN tersebut bisa mendedikasikan waktu sepenuhnya sebagai menteri dan nonaktif dari bisnis pribadi.

"Dengan demikian, conflict of interest bisa dihindarkan," jelasnya.

Kinerja Saham 20 BUMN

Kode Saham

Kinerja Saham 1 Minggu

Kinerja Saham Ytd

Harga Saham (Rp)

BBRI

1,44%

15,57%

4.230

BBNI

4,68%

 -11,08%

7.825

BBTN

 4,95%

-20,87%

2.010

BMRI

 3,32%

-5,08%

7.000 

PGAS

 3,08%

10,38%

2.340

PTBA

 0%

-45,35%

2.350

ANTM

 2,14%

24,84%

955

TINS

 -0,54%

22,52%

925

WIKA

 6,0%

28,1%

2.120

WSKT

1,85%

-1,49%

1.655

ADHI

-0,76% 

-17,98%

1.300

PTPP

 3,71%

0,55%

1.815

KAEF

-0,36% 

7,69%

2.800

INAF

8,33% 

-82,0%

1.170

JSMR

 4,04%

35,51%

 6.800

GIAA

 -5%

91,28%

570

SMGR

 0,2%

8,91%

12.525

SMBR

 1,61%

-64,0%

630

TLKM

2,15% 

14,13%

4.280

KRAS

0%

-15,42%

340

Sumber: Bloomberg, per 25 Oktober 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper