Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Emisi Global Bond US$1,5 Miliar, Permintaan Sempat Tembus US$12 Miliar

Obligasi global yang diterbitkan PT Pertamina (Persero) akan digunakan untuk mendanai belanja modal perseroan.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati (tengah) didampingi Direktur Pemasaran Masud Khamid (kanan) mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax pada mobil konsumen saat sidak ke SPBU Unsil, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (10/2/2019)./ANTARA-Adeng Bustomi
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati (tengah) didampingi Direktur Pemasaran Masud Khamid (kanan) mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax pada mobil konsumen saat sidak ke SPBU Unsil, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (10/2/2019)./ANTARA-Adeng Bustomi

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) telah menerbitkan obligasi global (global bond) senilai US$1,5 miliar untuk mengantisipasi kebutuhan belanja modal perseroan yang mencapai Rp4,5 miliar pada 2019.

Direktur Keuangan Pertamina Pahala N. Mansury menuturkan surat utang itu terdiri atas dual tranche dengan tingkat bunga 3,6 persen untuk tenor 10 tahun dan 4,75 persen untuk tenor 30 tahun, masing-masing berjumlah US$750 juta.

“Tingkat bunga ini merupakan tingkat bunga terbaik selama Pertamina pernah menerbitkan obligasi global, termasuk dilihat dari spread terhadap treasury bonds,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (25/7/2019).

Pahala mengungkapkan pada puncaknya, permintaan untuk obligasi yang ditawarkan sempat mencapai US$12 miliar. Proses bookbuilding atau penawaran awal sudah dimulai sejak Selasa (23/7) dan berakhir dengan pricing pada Rabu (24/7).

Emisi obligasi itu dilakukan untuk mengantisipasi kebutuhan belanja modal atau capital expenditure (capex). Pada 2019, kebutuhan capex perseroan mencapai US$4,5 miliar.

“Bahkan, tahun depan mendekati US$9 miliar sehingga kami menyiapkan dana capex tersebut dari sekarang,” paparnya.

Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, Pertamina membukukan laba US$677 juta pada kuartal I/2019. Pencapaian itu diklaim ditopang kinerja hilir dan hulu minyak dan gas bumi.

Selain itu, realisasi kinerja Januari—Maret 2019 disebut lebih baik didukung oleh positifnya pergerakan Indonesia Crude Price (ICP) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper