Bisnis.com, JAKARTA -- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. menyiapkan 14 pesawat guna melayani jemaah haji 2019.
Total jemaah haji Indonesia yang akan diberangkatkan pada 2019 mencapai 111.071 jemaah.
Para jemaah tersebut akan diterbangkan dengan 14 pesawat Garuda Indonesia, di antaranya adalah pesawat jenis Boeing 777 kapasitas 393 kursi, Airbus 330 dengan kapasitas 360 kursi, dan Boeing 744 dengan kapasitas 455 kursi.
Untuk memastikan operasional penerbangan haji berjalan lancar, Garuda Indonesia Group telah melakukan berbagai upaya persiapan, seperti persiapan dan perawatan armada, sistem ground handling, layanan inflight catering, juga termasuk persiapan awak kabin dan pilot yang akan bertugas selama periode penerbangan haji.
Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara mengatakan bahwa dengan berbagai upaya persiapan yang telah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, penerbangan haji tahun ini diperkirakan dapat berjalan dengan lancar, tepat waktu dan memberikan kenyamanan kepada seluruh jamaah haji Indonesia.
"Garuda Indonesia optimistis dapat memberikan kinerja terbaik dalam operasional penerbangan haji tahun ini," ujarnya dalam keterangan resmi yang dihimpun, Jumat (5/7/2019).
Baca Juga
Penerbangan fase keberangkatan akan dimulai pada tanggal 7 Juli 2019 hingga 5 Agustus 2019.
Gelombang 1 fase keberangkatan tersebut akan diberangkatkan menuju Madinah dari tanggal 7 Juli 2019 hingga 19 Juli 2019, sedangkan gelombang 2 fase keberangkatan akan diberangkatkan menuju Jeddah pada tanggal 20 Juli 2019 hingga 5 Agustus 2019.
Pada penerbangan haji 2019/1440 H, Garuda Indonesia akan menerbangkan sebanyak 111.071 jemaah yang tergabung dalam 284 kelompok terbang (kloter) dari 9 embarkasi.
Pada tahun ini, Garuda Indonesia juga meningkatkan jumlah awak kabin haji yang berasal dari putra-putri terbaik daerah yang berasal dari masing-masing daerah embarkasi.
"Tujuan Garuda Indonesia merekrut awak kabin dari daerah-daerah embarkasi tersebut adalah merupakan bagian dari pelayanan Garuda Indonesia kepada para jemaah, khususnya untuk mengatasi kendala komunikasi atau bahasa," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
