Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Ekonomi Global Bayangi Optimisme Investor, Bursa Asia Melemah

Bursa saham Asia melemah pada perdagangan Rabu (3/7/2019) karena antusiasme awal atas gencatan senjata perdagangan AS-China tertutup oleh kekhawatiran baru atas ancaman AS terhadap tarif pada barang-barang impor Eropa.
Bursa Jepang/Reuters
Bursa Jepang/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia melemah pada perdagangan Rabu (3/7/2019) karena antusiasme awal atas gencatan senjata perdagangan AS-China tertutup oleh kekhawatiran baru atas ancaman AS terhadap tarif pada barang-barang impor Eropa.

Kekhawatiran pertumbuhan global juga membebani kepercayaan investor, dengan Korea Selatan memotong proyeksi pertumbuhan ekonomi dan target ekspor, sehari setelah data manufaktur yang lebih lemah di seluruh dunia.

Indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang terpantau melemah 0,3 persen, sementara indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang melemah masing-masing 0,53 persen dan 0,65 persen.

Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing merosot 0,94 persen dan 1,11 persen, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,07 persen.

Dilansir Reuters, reli saham global setelah pertemuan AS-China pada akhir pekan dengan cepat kehilangan kekuatan. Meskipun ancaman tarif baru AS ditunda untuk saat ini, tarif yang ada yang telah mengganggu rantai pasokan global dan kemungkinan tidak akan dicabut dalam waktu dekat.

AS dan China sepakat pada akhir pekan lalu untuk memulai kembali perundingan perdagangan setelah Presiden Donald Trump menawarkan konsesi termasuk tidak menambah tarif baru dan pelonggaran pembatasan perusahaan teknologi Huawei untuk mengurangi ketegangan dengan Beijing.

"Pelonggaran larangan Huawei sedikit mengejutkan sehingga ada sedikit short-covering. Namun masih ada pertanyaan tentang seberapa efektif perjanjian itu," kata Norihiro Fujito, analis investasi di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities, seperti dikutip Reuters.

Data yang dipublikasikan pada pekan ini telah menunjukkan aktivitas manufaktur di zona euro menyusut pada kecepatan yang lebih cepat dari yang diperkirakan bulan lalu dan aktivitas manufaktur AS elambat pada bulan Juni. Sebagian besar data manufaktur Asia juga terkontraksi.

Selain itu, kantor Perwakilan Dagang AS merilis daftar produk Eropa tambahan yang dapat dikenai tarif, selain daftar produk senilai US$21 miliar yang diumumkan pada bulan April. Dalam daftar ini termasuk buah zaitun, keju Italia, dan wiski Scotch.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper