Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lanjut Reli, Emas Kembali Bergerak di US$1.400

Emas melanjutkan reli dan kembali bergerak di atas US$1.400 per troy ounce dipicu oleh data ekonomi dunia yang lemah sehingga mendorong adanya harapan terhadap langkah stimulus baru oleh bank sentral.
Emas Comex./.Bloomberg
Emas Comex./.Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Emas melanjutkan reli dan kembali bergerak di atas US$1.400 per troy ounce dipicu oleh data ekonomi dunia yang lemah sehingga mendorong adanya harapan terhadap langkah stimulus baru oleh bank sentral.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Selasa (3/7/2019) hingga pukul 12.52 WIB, emas di bursa Comex bergerak menguat 1,37% menjadi US$1.427, 30 per troy ounce. Sementara itu, harga emas di pasar spot menguat 0,47% menjadi US$1.425,37 per troy ounce.

Ekonom Oversea-Chinese Banking Corp Singapura Howie Lee mengatakan bahwa pergerakan emas kembali dibayangi sentimen yang sempat membuat logam mulia tersebut berada di jalur bullish.

"Fakta bahwa harga emas kembali diperdagangkan di atas US$1.400 per troy ounce, menunjukkan bahwa permintaan pasar terhadap emas masih cenderung kuat," ujar Howie seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (3/7/2019).

Emas memperpanjang kenaikan harian terbesarnya dalam 3 tahun terakhir di tengah kekhawatiran pasar terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Dalam beberapa perdagangan terakhir, emas telah diperdagangkan mendekati level tertingginya selama 6 tahun.

Hal tersebut dipicu oleh mayoritas bank sentral yang berbalik dovish dan memanasnya beberapa ketegangan geopolitik sehingga mendorong permintaan investor untuk melindungi nilai asetnya.

Selain itu, data ekonomi terbaru yang menunjukkan pelemahan, seperti aktivitas manufaktur Asia dan Eropa yang menyusut pada Juni dan aktivitas manufaktur AS yang hanya tumbuh moderat juga menjadi katalis positif bagi emas.

Adapun, pada perdagangan awal pekan, emas sempat terkoreksi akibat respons pasar menanggapi kesepakatan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping untuk kembali melakukan negosiasi perdagangan.

Kendati demikian, investor saat ini tengah fokus terhadap beberapa data ekonomi yang akan dirilis pada pekan ini, antara lain data PMI non manufaktur AS dan data ketenagakerjaan AS untuk periode Juni.

Data tersebut akan menjadi sinyal bagi pasar atas kemungkinan waktu dan skala kebijkan moneter yang lebih longgar oleh The Fed.

Kemudian, menambah momentum bullish bagi emas, munculnya beberapa nama dari Presiden AS Donald Trump sebagai kandidat untuk menjadi dewan The Fed juga menjadi sentimen.

Nama seperti Christopher Waller dan Judy Shelton muncul sebagai kandidat dan kemungkinan akan mendukung harapan Donald Trump terhadap suku bunga yang lebih rendah.

Namun, kedua pilihannya tersebut masih membutuhkan konfirmasi dari senat.

"Presiden AS Donald Trump masih berusaha menggeser keseimbangan sehingga membuat The Fed menjadi super dovish dan memangkas suku bunga lebih lanjut," ujar Stephen Innes, analis Vanguard Markets.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper