Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Mixed, IHSG Menguat pada Akhir Sesi I

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,08% atau 4,91 poin ke level 6.415,08 pada akhir sesi I, setelah dibuka melemah 0,24% atau 15,09 poin di level 6.395,07 dari level penutupan sebelumnya.
Pengunjung menggunakan smartphone di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan saham di BEI, Jakarta, Rabu (20/3/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan smartphone di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan saham di BEI, Jakarta, Rabu (20/3/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (12/4/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,08% atau 4,91 poin ke level 6.415,08 pada akhir sesi I, setelah dibuka melemah 0,24 persen atau 15,09 poin di level 6.395,07 dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Kamis (11/4), IHSG ditutup melemah 1,05 perse. atau 68,16 poin di level 6.410,17. Sepanjang perdagangan sesi I hari ini, IHSG bergerak di level 6.394,91 – 6.422,27.

Empat dari sembilan sektor menetap di zona hijau, dipimpin sektor konsumer yang menguat 0,74% dan infrastruktur yang naik 0,57 persen. Di sisi lain, lima sektor melemah, didorong sektor industri dasar dengan pelemahan 0,68 persen

Dari 630 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 162 saham menguat, 193 melemah, sedangkan 276 saham lainnya stagnan.

Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang masing-masing menguat 1,70% dan 0,93% menjadi penekan utama pelemahan IHSG siang ini.

Sementara itu, bursa saham di kawasan Asia cenderung bergerak variatif siang ini. Indeks Topix menguat 0,05%, Hang Seng melemah 0,36%, dan indeks Shanghai Composite melemah 0,44%.

Di sisi lain, indeks Nikkei 225 menguat 0,62%, indeks Kospi naik 0,26%, sedangkan indeks FTSE Malay KLCI menguat 0,16%.

Dilansir Bloomberg, bursa Asia cenderung mixed setelah saham AS menunjukkan sedikit arahan menjelang laporan kinerja emiten perusahaan dan menyusul data yang mengkonfirmasi ekonomi tetap solid.

Setelah berfluktuasi sepekan terakhir, reli bursa saham sejak akhir Desember 2018 mulai mereda. Namun, dundamental perusahaan dapat memberikan dorongan berikutnya saat dimulainya musim laporan pendapatan di AS, meskipun kekhawatiran tentang pertumbuhan global masih bertahan.

"Musim laporan kinerja masih akan datang dan itu akan sangat menarik," ungkap Steven Glass, fund manager Pengana Holdings Ltd., seperti dikutip Bloomberg. "Kami menemukan nilai pasar yang sedang berkembang, tetapi kami pikir AS terlihat rentan karena valuasi."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper