Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ringkasan Perdagangan 8 April : IHSG & Rupiah Sama-sama Lesu, Bursa Asia Ditopang Stimulus China

Pada perdagangan hari ini, Senin (8/4/2019), IHSG ditutup melemah saat mayoritas sektornya tertekan di zona merah. Sementara itu, rupiah mematahkan rangkaian penguatannya meskipun cadangan devisa Indonesia bertambah.
Pengunjung menggunakan smartphone di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan saham di BEI, Jakarta, Rabu (20/3/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan smartphone di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan saham di BEI, Jakarta, Rabu (20/3/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Pada perdagangan hari ini, Senin (8/4/2019), IHSG ditutup melemah saat mayoritas sektornya tertekan di zona merah. Sementara itu, rupiah mematahkan rangkaian penguatannya meskipun cadangan devisa Indonesia bertambah.

Berikut ini adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com hari ini:

IHSG dan Rupiah Kompak Ditutup Melemah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lanjut berakhir melemah 0,75% atau 48,28 poin di level 6.425,73 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Jumat (5/4), IHSG berakhir terkoreksi 0,32% atau 20,61 poin di level 6.474,02.

Delapan dari sembilan sektor berakhir di wilayah negatif, dipimpin sektor infrastruktur (-2,06%) dan pertanian (-1,30%). Satu-satunya sektor yang menetap di zona hijau adalah finansial meskipun dengan kenaikan sangat tipis 0,03%.

Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang masing-masing turun 2,15% dan 1,73% menjadi penekan utama pergerakan IHSG pada akhir perdagangan hari ini.

Rupiah Melemah Bersamaan dengan Dolar AS, Ini Faktor Penyebabnya

Mengawali perdagangan pekan ini, rupiah ditutup melemah meskipun cadangan devisa Indonesia bertambah dan indeks dolar AS melemah.

Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Senin (8/4/2019), rupiah terdepresiasi 0,24% atau turun 34 poin menjadi Rp14.167 per dolar AS.

Analis PT Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan bahwa kabar baik terkait dengan penambahan cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret belum mampu mendorong naik laju rupiah.

"Tampaknya pelemahan kali ini didorong oleh investor yang menjauhi mata uang berisiko, termasuk rupiah, di tengah kabar buruk dari kisruh geopolitik Libya, ketidakpastian brexit, serta kekhawatiran adanya krisis finansial dari Italia," ujar Faisyal saat dihubungi Bisnis.com.

Stimulus Pemerintah China Pacu Saham Asia

Saham Asia naik tipis, dimana para investor menyambut rebound di Amerika Serikat dan sinyal stimulus tambahan dari pemerintah China.

Meski demikian, masih ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dengan kemungkinan data pendapatan Amerika Serikat akan mengalami sedikit tekanan.

Dalam sebuah dokumen yang diterbitkan di web pemerintah pusat pada Minggu (7/4), Beijing menyampaikan bahwa mereka akan menambah pemotongan untuk giro wajib umum perbankan guna mendorong pembiayaan bagi usaha kecil dan menengah.

Sementara itu, risalah pertemuan FOMC akan dirilis pada Rabu (10/4), waktu Washington. Para analis di TD Securities menyampaikan melalui catatan bahwa pasar akan mencermati seberapa jauh sikap dovish The Fed akan berlangsung.

Harga Emas Comex Menguat

Harga emas Comex untuk kontrak Juni 2019 menguat 8,40 poin atau 0,65% ke level US$1.304 per troy ounce pukul 19.22 WIB. Sepanjang perdagangan hari ini, harga emas Comex bergerak di kisaran US$1.295,50-US$1.304,30 per troy ounce.

Sementara itu, harga emas batangan Antam berdasarkan daftar harga emas untuk Butik LM Pulogadung Jakarta hari ini terpantau tidak berubah di posisi Rp660.500 per gram dari posisi perdagangan sebelumnya pada Jumat (5/4).

Harga pembelian kembali atau buyback oleh Antam juga tercatat tidak berubah di posisi Rp589.000 per gram dari posisi perdagangan sebelumnya.

Minyak Mentah kian Panas, Harga Karet Terdongkrak

Harga karet di bursa Tokyo dan Shanghai kompak berakhir menguat pada perdagangan hari ini di tengah penguatan harga minyak mentah.

Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif September 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) ditutup melonjak 3,41% atau 6,30 poin di level 191 yen per kg dari level penutupan sebelumnya.

Pada saat yang sama, harga karet untuk kontrak teraktif September 2019 di Shanghai Futures Exchange lanjut berakhir menguat 0,76% atau 90 poin di level 11.885 yuan per ton pada perdagangan hari ini, penguatan hari kelima beruntun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper