Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Imbal Hasil Obligasi Naik, Dolar AS Terkerek

Indeks dolar Amerika Serikat (AS) bergerak di zona positif pada perdagangan pagi ini, Selasa (2/4/2019), setelah imbal hasil obligasi AS naik akibat didorong meredanya kekhawatiran tentang ekonomi global.
Ilustrasi Dolar AS/Reuters
Ilustrasi Dolar AS/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks dolar Amerika Serikat (AS) bergerak di zona positif pada perdagangan pagi ini, Selasa (2/4/2019), setelah imbal hasil obligasi AS naik didorong meredanya kekhawatiran tentang ekonomi global.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia menguat 0,141 poin atau 0,15% ke level 97,373 pada pukul 08.34 WIB dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (1/4/2019), indeks dolar ditutup terkoreksi 0,05% atau 0,052 poin di level 97,232. Indeks mulai bangkit dari pelemahannya ketika dibuka naik tipis 0,100 poin atau 0,10% di level 97,332 pagi ini.

Dilansir Reuters, imbal hasil obligasi AS melonjak semalam setelah rilis data indikator ekonomi dari Amerika Serikat mendorong sejumlah investor untuk mengurangi kepemilikan obligasi mereka.

Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun pun mencapai level 2,492%, setelah menyentuh level terendahnya dalam 15 bulan di 2,34% pekan lalu ketika kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global mencengkeram pasar keuangan sekaligus mendorong aksi penghindaran risiko.

“Dolar mendapat manfaat dari kembalinya minat terhadap aset berisiko, dengan penjualan terhadap obligasi dan pembelian untuk saham mengingat data ISM AS yang kuat," ujar Shin Kadota, pakar strategi senior di Barclays, Tokyo.

Institute for Supply Management (ISM) melaporkan pada Senin (1/4) bahwa indeks aktivitas pabrik nasional naik menjadi 55,3 pada bulan Maret dari 54,2 pada bulan Februari.

Kuatnya data aktivitas pabrik tersebut cukup untuk mengimbangi penurunan penjualan ritel AS pada Februari. Angka penjualan ritel pada Februari secara tak terduga turun 0,2% dibandingkan bulan sebelumnya.

“Aliran musiman juga tampaknya membantu dolar AS, dengan mata uang tersebut menarik permintaan dari para pelaku pasar yang memulai kuartal baru,” tambah Kadota.

Penguatan dolar AS juga ditopang pelemahan nilai tukar pound sterling setelah Parlemen Inggris kembali gagal menyepakati alternatif kesepakatan Brexit yang diupayakan Perdana Menteri Theresa May dan Uni Eropa pada Senin (1/4).

Nilai tukar pound sterling terhadap dolar AS terpantau turun 0,31% ke posisi US$1,3063 pagi ini pukul 08.44 WIB, setelah mampu berakhir menguat 0,52% di level 1,3103 pada Senin (1/4).

Posisi indeks dolar AS                                                        

2/4/2019

97,373

(+0,15%)

1/4/2019

97,232

(-0,05%)

29/3/2019

97,284

(+0,08%)

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper