Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa memulai kuartal kedua tahun 2019 dengan catatan optimistis pada perdagangan Senin (1/4/2019) menyusul pemulihan yang mengejutkan pada data manufaktur China, dan tanda-tanda kemajuan dalam pembicaraan perdagangan antara AS-China.
Indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 1,21% atau 4,58 poin ke level 383,67 setelah bergerak pada kisaran 379,72-383,79. Sementara itu, indeks DAX Jerman menguat 1,35% dan indeks FTSE 100 Inggris naik 0,52%.
Dilansir dari Bloomberg, saham Peugeot SA Group menguat 3,19% dan saham Fiat Chrysler Automobiles naik 2,4% menyusul laporan bahwa kedua perusahaan sedang menjajaki kemitraan untuk berbagi investasi untuk memproduksi mobil di Eropa.
Produsen chip Eropa juga menguat lain setelah kinerja yang lebih baik dari perkiraan dari pemasok Apple Foxconn Industrial. Dialog Semiconductor Plc dan Infineon Technologies masing-masing menguat 4,42% dan 5,06%.
Sementara itu, aktivitas manufaktur di China secara tak terduga tumbuh untuk pertama kalinya dalam empat bulan pada bulan Maret, menunjukkan langkah-langkah stimulus pemerintah mulai memberikan dampak positif.
Data ekonomi China datang di tengah kekhawatiran baru atas perlambatan ekonomi dunia yang muncul kembali bulan lalu setelah Federal Reserve AS tiba-tiba mengakhiri rencananya untuk pengetatan kebijakan tahun ini.
“Angka-angka ekonomi China bangkit kembali, dan investor mengambil lebih banyak risiko hari ini karena itu," kata Michael O'Rourke, kepala analis pasar JonesTrading, seperti dikutip Reuters.
Menambah sentimen positif pasar, Dewan Negara China mengatakan pada akhir pekan bahwa negara itu akan terus menangguhkan tarif tambahan pada kendaraan dan suku cadang AS setelah 1 April, sebagai satu isyarat baik setelah keputusan AS untuk menunda kenaikan tarif impor China.
Pergerakan Indeks Stoxx Europe 600 | ||
Tanggal | Level | Perubahan |
1/4/2019 | 383,68 | 4,59 (+1,21%) |
29/3/2019 | 379,09 | 2,25 (+0,80%) |
28/3/2019 | 376,84 | -0,04 (-0,12%) |
27/3/2019 | 377,28 | 0,08 (+0,02%) |
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel