Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Teknologi Menguat, Indeks Topix & Nikkei Ditutup di Zona Hijau

Indeks Topix ditutup menguat 0,17% atau 2,72 poin ke elvel 1.617,11, hari perdagangan pertama pascalibur nasional pada Kamis (21/3). Sementara itu, indeks Nikkei 225 ditutup menguat 0,09% atau 18,42 poin ke level 21.627,34.
Bursa Jepang/Reuters
Bursa Jepang/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang menguat pada akhir perdagangan Jumat (22/3/2019), didukung oleh reli di sektor teknologi yang mengimbangi pelemahan sektor farmasi.

Indeks Topix ditutup menguat 0,17% atau 2,72 poin ke elvel 1.617,11, hari perdagangan pertama pascalibur nasional pada Kamis (21/3). Sementara itu, indeks Nikkei 225 ditutup menguat 0,09% atau 18,42 poin ke level 21.627,34.

Dilansir Bloomberg, bursa saham Jepang menguat menyusul penguatan bursa AS ke level tertinggi dalam lima bulan setelah nada dovish The Fed yang memproyeksikan tidak ada rencana kenaikan suku bunga pada tahun 2019.

Produsen chip mendorong kenaikan indeks, didukung oleh keputusan Micron Technology Inc. untuk memangkas produksi.  Sementara itu, saham-saham grup teknologi, Tokyo Electron dan Advantest menguat masing-masing 5,2% dan 6,2%

Di sisi lain, saham Eisai Co. jatuh setelah produsen obat tersebut mengatakan akan menghentikan penelitian dengan Biogen Inc. mengenai pengobatan eksperimental Alzheimer.

"Banyak yang memiliki pandangan yang berhati-hati pada prospek ekonomi tetapi saham kelas berat teknologi AS dan semikonduktor telah menguat, sehingga meluas ke bursa Jepang," kata Masahiro Ichikawa, analis senior di Sumitomo Mitsui Asset Management, seperti dikutip Bloomberg.

"FOMC lebih dovish dari yang diharapkan dan ekuitas AS menunjukkan kinerja yang solid, sehingga menjadi katalis bursa lokal. Namun penguatan yen akan negatif untuk saham Jepang,” lanjutnya.

Nilai tukar yen Jepang terpantau menguat 0,05% atau 0,05 poin ke level 110,77 yen per dolar AS pada pukul 15.23 WIB.

Ichikawa mengungkapkan, secara keseluruhan investor terkesan menahan diri di Jepang. Pergerakan indeks sepertinya akan menjadi lebih jelas setelah tahun fiskal baru dimulai.

Sementara itu, volatilitas pada Nikkei 225 Stock Average merosot ke level terendah sejak September.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper