Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga, IHSG Kembali ke Level 6.500

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 0,29% atau 19,07 poin di level 6.501,78, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,26% atau 16,56 poin ke level 6.499,27.
Pengunjung menggunakan smartphone di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan saham di BEI, Jakarta, Rabu (20/3/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan smartphone di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan saham di BEI, Jakarta, Rabu (20/3/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (21/3/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 0,29% atau 19,07 poin ke level 6.501,78, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,26% atau 16,56 poin ke level 6.499,27.

IHSG melanjutkan penguatan setelah pada akhir perdagangan Rabu (20/3) ditutup menguat tipis 0,04% atau 2,43 poin ke level 6.482,71. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.484,31 – 6.515,97.

Lima dari sembilan sektor berakhir di zona hijau, dipimpin sektor aneka industri dengan penguatan 2,45% dan disusul sektor properti yang menguat 1,31%.

Di sisi lain, empat sektor lainnya melemah dan menahan laju penguatan IHSG lebih lanjut, dipimpin oleh sektor pertanian yang melemah 1,12%.

Dari 629 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 193 saham menguat, 195 saham melemah, dan 241 saham stagnan.

Saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) yang masing-masing menguat 6,79% dan 3,63% menjadi penopang utama penguatan IHSG hari ini.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 ditutup menguat 3,06 poin atau 0,54% ke level 570,51, setelah dibuka dengan penguatan 0,4% atau 2,30 poin ke level 569,75.

IHSG menguat setelah Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate (BI 7DRR) dalam Rapat Dewan Gubernur yang berakhir hari ini.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan bank sentral tetap mempertahankan BI 7DRR sebesar 6,00%, sedangkan suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%.

“Keputusan tersebut konsisten dengan upaya memperkuat stabilitas eksternal perekonomina khsusunya untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan ke dalam batas yang aman dan mempertahankan daya tarik aset keuangan domestik," tegas Perry dalam paparan, Kamis (21/03/2019).

Perry mengungkapkan kebijakan suku bunga akan difokuskan pada stabilitas nasional dengan menempuh kebijakan lain yang lebih akomodatif untuk mendorong permintaan domestik.

Indeks saham lainnya di Asia cenderung bergerak menguat hari ini, di antaranya indeks Shanghai Composite yang menguat 0,35%, indeks Kospi yang naik 0,36%, dan ineks FTSE Straits Time yang menguat 0,19%.

Di sisi lain, indeks Hang Seng melemah 0,85% dan indeks FTSE Malay KLCI turun 1,22%..

Bursa saham di Asia secara keseluruhan menguat, setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve menunjukkan sikap yang lebih akomodatif dalam pertemuan kebijakan moneternya yang berakhir pada Rabu (20/3) waktu setempat.

Pada akhir pertemuan kebijakan moneternya tersebut, The Fed mengindikasikan tidak adanya kenaikan suku bunga lebih lanjut tahun ini serta merilis rincian rencana untuk mengakhiri pengurangan neraca.

Kendati demikian, kekhawatiran seputar perkembangan perundingan perdagangan Amerika Serikat (AS)-China dan perlambatan pertumbuhan global membayangi pergerakan bursa saham di Asia sepanjang perdagangan hari ini.

Pada Rabu, Presiden AS Donald Trump memperingatkan bahwa pemerintah AS dapat mempertahankan tarif pada barang-barang China selama "periode yang substansial" demi memastikan kepatuhan Beijing dengan kesepakatan perdagangan apa pun.

Komentar Trump ini meredupkan harapan bahwa negosiasi perdagangan antara AS-China selama ini dapat menghapus tarif terhadap pada impor masing-masing negara. Pemerintah China telah meminta pemerintahan Trump untuk menghapus tarif sebagai bagian dari kesepakatan.

Perundingan perdagangan antara dua negara berekonomi terbesar di dunia ini sendiri akan dilanjutkan pekan depan.

“Komentar Trump memberi lebih banyak efek pada bursa saham AS ketimbang bursa lain di Asia,” ujar Sean Darby, kepala strategi ekuitas global di Jefferies, Hong Kong.

“Sementara itu, pergerakan yang lebih rendah dalam tingkat suku bunga AS sebenarnya memiliki dampak atau efek yang jauh lebih besar di emerging market dan Asia, daripada di Amerika Serikat sendiri,” tambahnya.

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

INTP

+6,79

CPIN

+3,63

SMGR

+5,18

BBNI

+1,60

BRPT

+4,23

Saham-saham penekan IHSG:                   

Kode

(%)

GGRN

-2,22

UNVR

-1,01

BBCA

-0,45

FREN

-4,94

TCPI

-4,40

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper