Bisnis.com, JAKARTA — Kenaikan harga minyak sejalan rencana Arab Saudi memangkas produksi dan ekspor diyakini akan turut mewarnai pergerakan saham emiten minyak dan gas.
Analis Artha Sekuritas Juan Harahap menilai dampak dari rencana Arab Saudi akan memperkuat harga minyak. Pasalnya, pasokan komoditas itu akan berkurang.
Dia menyebut kondisi itu akan membuat kenaikan rerata harga jual untuk emiten yang memiliki kilang minyak seperti PT Medco Energi Internasional Tbk..
“Bila penguatan terus berlangsung maka akan terjadi peningkatan aktivitas minyak dan gas [migas]. Ketika terjadi hal itu, barulah sektor jasa migas juga akan ikut terdampak,” ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (12/3/2019).
Adapun, Juan menjadikan saham emiten bersandi MEDC itu sebagai top picks di sektor migas.
Di sisi lain, Senior Vice President Royal Investium Sekuritas Janson Nasrial mengatakan rencana Arab Saudi hanya akan berdampak sesaat terhadap harga minyak. Menurutnya, tren komoditas itu masih cenderung bearish tahun ini. “Karena China lowers GDP growth 2019 lebih rendah, jauh lebih rendah dari kisaran 6%,” ujarnya.
Untuk sektor emiten migas, Janson menjadikan saham MEDC sebagai favorit. Hal itu sejalan dengan kinerja keuangan kuartal III/2018 yang terbilang baik. “Hanya MEDC saja yang paling safe balance sheet-nya,” jelasnya.
Sementara itu, analis Samuel Sekuritas Indonesia Arandi Ariantara masih menjadikan saham MEDC sebagai salah satu favorit. Akan tetapi, pihaknya masih menunggu kelanjutan transaksi Ophir Energy Plc. “Bila terealisasi akan sangat bagus sekali untuk mendorong kinerja MEDC,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel