Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minyak Terkerek, Harga Batu Bara Serentak Naik

Harga batu bara di sejumlah bursa komoditas kompak berakhir menguat pada perdagangan Senin (4/3/2019).
Aktivitas penambangan batu bara di Tambang Air Laya, Tanjung Enim, Sumatra Selatan, Minggu (3/3/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Aktivitas penambangan batu bara di Tambang Air Laya, Tanjung Enim, Sumatra Selatan, Minggu (3/3/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara di sejumlah bursa komoditas kompak berakhir menguat pada perdagangan Senin (4/3/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak teraktif April 2019 ditutup menguat 0,93% atau 0,90 poin di level US$97,90 per metrik ton dari level penutupan sebelumnya.

Di bursa ICE Rotterdam, harga batu bara untuk kontrak teraktif April 2019 juga berakhir menguat 0,33% atau 0,25 poin di posisi 75,55 pada perdagangan kemarin.

Adapun harga batu bara thermal untuk pengiriman Mei 2019 di  Zhengzhou Commodity Exchangeu ditutup menguat 0,78% atau 4,8 poin di level 618 yuan per metrik ton pada perdagangan Senin.

Harga batu bara di bursa Zhengzhou lanjut naik setelah menguat sepanjang pekan lalu setelah insiden kecelakaan tambang di Mongolia Dalam memicu pemeriksaan keamanan yang ketat. 

“Dampak inspeksi keselamatan dalam jangka pendek pada dasarnya telah diperhitungkan,” papar Nanhua Futures dalam risetnya. "Kenaikan harga ini dapat mengarah pada respons dalam kebijakan impor batu bara.”

Sejalan dengan batu bara, harga minyak mentah menguat setelah Amerika Serikat dan China dikabarkan makin mendekati penyelesaian perselisihan perdagangan.

Pada perdagangan Senin (4/3), minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman April ditutup menguat 1,4% atau 0,79 poin di level US$56,59 per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak Brent untuk kontrak Mei juga berakhir menguat 0,60 poin di level US$65,67 di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.

Seperti dilansir Bloomberg, tim perunding AS dan China dikabarkan hampir menandatangani perjanjian yang akan menghapus tarif dan mengantar perlindungan kekayaan intelektual baru.

Sementara itu, ekspor minyak mentah OPEC turun hampir 700.000 barel per hari bulan lalu, berdasarkan data konsultan pelacakan kapal Kpler dalam sebuah laporan.

Minyak telah menguat sekitar 25% tahun ini karena OPEC dan sekutu seperti Rusia menahan produksi. Menambah momentum selama akhir pekan, penutupan pipa mengancam aliran minyak mentah dari Nigeria, sementara eksplorasi minyak AS dilaporkan telah jatuh ke level terendah sejak Mei.

"Terus ada dukungan yang sangat kuat untuk harga minyak setelah OPEC mengurangi produksi mereka," kata Howie Lee, ekonom Oversea-Chinese Banking Corp, seperti dikutip Bloomberg.

"Juga, jika AS dan China berhasil menyelesaikan perbedaan utama keduanya, maka kita dapat meningkatkan permintaan minyak. Saya pikir ada harapan," lanjutnya.

Pergerakan harga batu bara kontrak April 2019 di bursa Newcastle

Tanggal                                    

US$/MT

4 Maret     

97,90

(+0,93%)

1 Maret

97,00

(+0,94%)

28 Februari

96,10

(+1,00%)

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper