Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS-China Semakin Dekati Kesepakatan, WTI Menguat

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman April menguat 1,4% atau 0,79 poin ke level US$56,59 per barel pada penutupan perdagangan Senin (4/3/2019) di New York Mercantile Exchange.
Minyak WTI/Reuters
Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah menguat setelah Amerika Serikat dan China dikabarkan makin mendekati penyelesaian perselisihan perdagangan yang mengancam akan mengikis permintaan energi.

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman April menguat 1,4% atau 0,79 poin ke level US$56,59 per barel pada penutupan perdagangan Senin (4/3/2019) di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, minyak Brent untuk kontrak Mei menguat 0,60 poin ke level US$65,67 di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Premium minyak mentah patokan global atas WTI untuk bulan yang mencapai US$8,70.

Seperti dikutip Bloomberg, tim perunding AS dan China dikabarkan hampir menandatangani perjanjian yang akan menghapus tarif dan mengantar perlindungan kekayaan intelektual baru.

Sementara itu, ekspor minyak mentah OPEC turun hampir 700.000 barel per hari bulan lalu, berdasarkan data konsultan pelacakan kapal Kpler dalam sebuah laporan.

Minyak telah menguat sekitar 25% tahun ini karena OPEC dan sekutu seperti Rusia menahan produksi. Menambah momentum selama akhir pekan, penutupan pipa mengancam aliran minyak mentah dari Nigeria, sementara eksplorasi minyak AS dilaporkan telah jatuh ke level terendah sejak Mei.

"Terus ada dukungan yang sangat kuat untuk harga minyak di setelah OPEC mengurangi produksi mereka," kata Howie Lee, ekonom Oversea-Chinese Banking Corp, seperti dikutip Bloomberg.

"Juga, jika AS dan China berhasil menyelesaikan perbedaan utama keduanya, maka kita dapat meningkatkan permintaan minyak. Saya pikir ada harapan," lanjutnya.

Jumlah rig aktif di AS turun sebanyak 10 minggu lalu menjadi 843, menurut laporan Baker Hughes. Di Permian Basin, ladang minyak AS yang paling produktif, armada rig menyusut menjadi 466.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper